Kenapa Kendaraan Listrik Lebih Hemat Dibanding Pakai BBM? Ini Kata Bos PLN
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta -
Kendaraan listrik disebut lebih murah ketimbang kendaraan yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM). Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, hal ini tak lepas dari hukum kekekalan energi.
"Kok listrik lebih hemat? Ada hukum kekekalan energi. Energi tidak bisa diciptakan atau tidak bisa dimusnahkan, tapi bisa diubah menjadi bentuk energi lain dalam ekosistem tertutup," katanya dalam RDP panja dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2023).
Ia menjelaskan, efisiensi BBM yang berhasil jadi energi gerak di dalam kendaraan hanya sekitar 13-15%. Sementara sisanya hanya menjadi energi panas.
"Di internal combustion engine itu ada piston naik. Ada spray bahan bakar, kemudian dibakar, kemudian (bergerak) turun lagi. Naik lagi, di-spray lagi, kemudian dibakar. Itu efisiensi dari bahan bakar minyak menjadi energi kinetik hanya 13-15%. Sisanya menjadi energi panas," bebernya.
Hal ini berbeda jauh dengan energi listrik yang lebih efisien menghasilkan energi gerak. Ia mencontohkan kipas angin yang bisa menghasilkan efisiensi tenaga gerak hingga 80%.
"Nah contohnya adalah kalau kita lihat kipas angin dari energi listrik jadi energi kinetik lebih dari 80%. Dan panasnya hampir tidak ada. Itu buktinya kenapa kipas angin tidak disediakan knalpot, karena energinya diubah jadi energi kinetik," paparnya.
Karena alasan ini, tak heran jika harga isi daya kendaraan listrik jadi lebih murah. Perkiraannya, biaya 1 liter bensin untuk perjalanan mobil sekitar 10 km setara dengan 1,5 kWh listrik.
1 kWh listrik dibanderol sekitar Rp 1.600, atau Rp 2.500 untuk 1 kWh. Perbandingannya, harga Pertalite kini dibanderol Rp 10.000 per liter, sementara Pertamax Rp 12.400 per liter.
(ara/ara)
Sentimen: positif (100%)