Sebulan Saham BNBA Ngacir 113,85%, Ada Apa?
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten bank mini yakni PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) terpantau melonjak lebih dari 20% pada perdagangan sesi II Selasa (11/7/2023).
Per pukul 15:01 WIB, saham BNBA terbang 22,37% ke posisi harga Rp 1.395/unit. Saham BNBA pada perdagangan hari ini bergerak di rentang harga Rp 1.130 - Rp 1.425 per unit.
Saham BNBA sudah ditransaksikan sebanyak 4.925 kali dengan volume sebesar 12,97 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 17,29 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 4,73 triliun.
Hingga pukul 15:01 WIB, di order offer atau jual, terdapat 364 lot antrian di harga Rp 1.400/unit atau sekitar Rp 51 juta. Sedangkan pada harga Rp 1.425/unit, menjadi batas atasnya pada hari ini, di mana ada 4.354 lot antrian jual yang tertera atau sekitar Rp 620 juta.
Sementara di order bid atau beli, terdapat 5 lot antrian di harga Rp 1.395/unit atau sekitar Rp 697.500. Adapun antrian beli terbanyak berada di harga Rp 1.370/unit, yang mencapai 730 lot atau sekitar Rp 100 juta.
Diketahui, saham BNBA sudah melesat delapan hari beruntun, jika memasukkan perdagangan hari ini. Dalam delapan hari terakhir, saham BNBA sudah melesat hingga 8,477%. Dalam sebulan terakhir, saham BNBA sudah meroket 113,85% dan sepanjang tahun ini sudah melejit hingga 50,27%.
Isu yang tengah beredar di pasar yakni tingginya minat investor asing terhadap industri keuangan sepertinya menjadi penyebab saham BNBA masih mempertahankan penguatannya hingga hari ini.
Ada rumor bahwa BNBA bakal diakusisi oleh perusahaan-perusahaan asing. Namun, rumor tersebut masih cukup liar dan belum jelas siapa yang akan melakukan akuisisi terhadap BNBA.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae memang mengatakan perbankan Indonesia banyak dilirik investor asing.
Menurutnya, minat pengusaha asing untuk berinvestasi pada sektor perbankan tinggi. Padahal sebelumnya ada rumor bahwa asing akan keluar dari pasar keuangan Indonesia, terutama di sektor perbankan.
"Investor asing saya kaget nih dari mana nih investor asing mengundurkan diri. Bahkan permintaan dari kita dari Jepang dari Korsel dari negara tetangga Singapura sedang meningkat untuk bisa akuisisi bank lokal, dan saya kira performance bank-bank kita secara nasional bahwa di pasar modal juga jadi penggerak utama itu industri perbankan," ujar Dian Ediana Rae, Ketua Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK, dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner OJK, Selasa (4/7/2023).
Dian juga mengatakan, saat ini industri perbankan sangat atraktif dan menarik pihak-pihak asing. Dirinya juga mengungkapkan tidak terlalu lama lagi akan ada proses akuisisi dan merger yang terjadi di perbankan Indonesia.
"Jadi tidak ada kekurangan confindence bahkan secara keseluruhan sedang memacu ekspansi kredit bank-bank asing di Indonesia pada saat ini," tegas Dian.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[-]
-
Tak Hanya Bank Biasa, Saham Bank Digital Juga AmblesSentimen: negatif (99.6%)