Jakarta, CNBC Indonesia - Kehadiran Threads ternyata membuat murka Twitter. Platform media sosial milik miliarder Elon Musk itu menuding aplikasi Meta itu dibuat oleh mantan pegawai Twitter yang mencuri rahasia perusahaan.

Sebelum resmi diluncurkan, Threads memang dikabarkan sebagai penantang Twitter. Aplikasi itu berbasis teks mirip seperti yang ditampilkan oleh Twitter, meskipun terhubung dengan Instagram yang merupakan tempat berbagi foto dan video.

Tudingan itu disampaikan dalam surat pengacara yang dekat dekat Musk, Alex Spiro. Menurutnya, mantan pegawai Twitter ditugasi mengembangkan aplikasi peniru.

-

-

Spiro tidak memberikan informasi mendetail soal identitas karyawan yang dimaksud, ungkap laporan CNBC Internasional. Namun surat itu juga mengisyaratkan Musk cukup cemas dengan kehadiran Threads.

Pihak Meta juga telah buka suara tudingan tersebut. Direktur Komunikasi Meta, Andy Stone menegaskan tuduhan tersebut tidak benar.

"Tidak seorang pun di tim teknik Threads adalah mantan karyawan Twitter. Itu [tuduhan] kosong," kata Stone dalam unggahan di Threads.

Bukan hanya Spiro yang menyerang Threads. Saat hari peluncurannya minggu lalu, aplikasi itu juga telah disindir bos baru Twitter Linda Yaccarino.

Yaccarino menuliskan dalam tweet-nya jika Twitter kerap ditiru. Kalimat tersebut merujuk pada Threads yang memang disebut meniru Twitter.

Musk juga menuding adanya pengumpulan data pengguna data Twitter. Namun pengusaha itu juga tidak bisa memberikan contoh spesifik dari tudingannya itu.

-