'Penyakit' Startup, Bos Microsoft Larang Bikin 'Toilet Emas'
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Cerita unik muncul dalam persidangan terkait akuisisi Microsoft atas produsen gim Activition Blizzard. Chief Financial Officer Microsoft Amy Hood ternyata punya petuah penting untuk seluruh pegawai Microsoft, yaitu "jangan membuat toilet emas."
Pernyataan Hood, perempuan direktur keuangan pertama di Microsoft, diserukan saat sebuah rapat pada 2018. Petuah tersebut terungkap dalam email dari Vice President Microsoft Catherine Gluckstein pada Februari 2019 ke Phil Spencer, CEO Gaming Microsoft. Saat itu, Spencer sedang memimpin proyek xCloud, yaitu layanan streaming gim berbasis cloud.
Menurut CNBC International, frasa "toilet emas" berasal dari rumor yang beredar di media sosial soal Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat. Trump dikabarkan menggunakan toilet yang terbuat dari emas. Selain Trump, rapper kondang 1990-an MC Hammer dikabarkan juga punya toilet serupa.
Pernyataan Hood soal "toilet emas" adalah referensi dari kebiasaan buruk perusahaan teknologi yang berlimpah uang. Perusahaan teknologi dengan modal besar punya "penyakit" untuk membangun produk baru hanya "karena mampu" tanpa mempertimbangkan "kebutuhan konsumen."
Sebelum melontarkan komentar soal toilet, Gluckstein memaparkan rencana Microsoft untuk menguji respons pelanggan atas xCloud.
"Saya telah membuat banyak kesalahan dengan banyak produk, saya rasa semuanya juga punya pengalaman yang sama, yaitu saat kita membuat fitur tertentu tanpa menjawab pertanyaan utama," katanya di dalam utas email tersebut.
Spencer kemudian menjawab bahwa tidak semua pemain gim mobile tertarik memainkan video game kualitas terbaik seperti Halo di HP, menggunakan controller Xbox.
"Ini seperti membangun dudukan emas. Tetapi tidak membantu pertumbuhan kita," kata Spencer. Ia kemudian menyarankan Microsoft mengubah arah mereka dengan mulai membeli properti intelektual dan merilis gim mobile sendiri, atau mengakuisisi penerbit gim mobile.
Gluckstein kemudian merespons dengan pertanyaan soal potensi Microsoft mempunyai pengembang gim internal, lagi-lagi dengan membawa-bawa "toilet."
"Apa yang saya tangkap, kita sepertinya mencoba melakukan satu hal dengan sempurna padahal seharusnya kita menguji banyak 'toilet keramik' berbarengan [cakupan lebih kecil, sedikit-sedikit]," katanya.
Setahun setelah diskusi lewat email tersebut, Microsoft tetap menguji coba xCloud pada akhir 2019. Namun, berdasarkan kesaksian petinggi Microsoft pada bulan lalu, xCloud yang kini dikenal sebagai Xbox Cloud Gaming, gagal menjadi alternatif untuk platform gim PC dan konsol Xbox.
Perusahaan lain yang mencoba menyediakan layanan streaming gim, Google, juga gagal. Google menutup Google Stadia pada awal 2023.
Meskipun Microsoft belum menyerah membangun layanan gim berbasis cloud, perusahaan teknologi ini makin agresif dalam akuisisi pengembang gim.
Tahun lalu, Microsoft mengumumkan rencana akuisisi Activision Blizzard yang memiliki portofolio gim seperti Candy Crush Saga dan Tour of Duty. Namun, akuisisi tersebut terancam gagal karena coba disetop oleh komisi perdagangan AS (FTC) dan regulator di Inggris.
[-]
-
Google Panas, Gugat Microsoft ke Uni Eropa Gegara Ini
(dem/dem)
Sentimen: negatif (78%)