100 Juta Orang 'Terjebak' di Threads, Ini Bukti Twitter Sepi
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas di Twitter sepi sejak peluncuran aplikasi kembarannya, Threads, oleh Instagram. Di sisi lain, Threads kini sudah menarik 100 pengguna padahal belum seminggu diluncurkan.
Fakta Twitter makin sepi diungkapkan oleh CEO Cloudflare Matthew Prince. Ia membagikan tangkapan layar data trafik Twitter lewat Twitter.
"Trafik Twitter anjlok," kata Prince. Cloudflare adalah perusahaan yang, antara lain, menyediakan layanan perlindungan situs web dari serangan "banjir klik" yang dikenal sebagai DDoS.
Menurut Similarweb, perusahaan yang fokus dalam analisis web, trafik ke Twitter merosot 5 persen dibanding pekan sebelumnya, dalam 2 hari setelah peluncuran Twitter. Dibanding 2022, aktivitas di Twitter pada periode yang sama anjlok 11 persen.
Threads diluncurkan di 100 negara pada Rabu pekan lalu. Bos Instagram, Adam Mosseri menyatakan bahwa Threads didesain sebagai "ruang publik" yang lebih positif untuk komunitas "yang tidak pernah nyaman dengan Twitter."
"Threads telah mencapai 100 juta pengguna selama akhir pekan lalu. Kebanyakan adalah permintaan organik dan kami belum menggunakan promosi dalam bentuk apapun. Saya tidak percaya ini baru 5 hari," kata CEO Meta Mark Zuckerberg di Threads pada Senin.
Lonjakan pengguna Threads didukung oleh sistem yang terikat dengan Instagram. Pengguna bisa menggunakan Threads dengan nama Instagram mereka dan langsung bisa mengikuti dan diikuti oleh akun lain yang sudah terhubung dengan mereka di Instagram.
[Gambas:Twitter]
Strategi ini membuat Threads bisa mencapai 100 juta pengguna lebih cepat dari ChatGPT, robot percakapan berfondasi AI besutan OpenAI. Untuk mencapai 100 juta pengguna bulanan, ChatGPT membutuhkan dua bulan.
Satu-satunya wilayah yang belum terjangkau Threads adalah Eropa. Mosseri menjelaskan bahwa Threads tidak bisa meluncur di Eropa karena kendala regulasi.
Jika Threads mampu mempertahankan penggunanya, Meta bisa menjadi pesaing besar Twitter. Menurut data terakhir Twitter sebagai perusahaan terbuka, platform yang kini dimiliki oleh Elon Musk tersebut punya 238 juta pengguna aktif harian "yang bisa dimonetisasi."
Tampilan Threads saat ini cukup sederhana, dengan UI mirip Twitter dan umpan beranda yang saat ini menampilkan banyak profil publik dan sepertinya belum memiliki cara untuk hanya melihat akun yang diikuti.
Namun, salah satu yang banyak dikeluhkan pengguna adalah kebijakan soal penghapusan akun. Akun Threads tak bisa dihapus, kecuali pengguna juga menghapus akun Instagram.
"Anda dapat menonaktifkan profil Threads kapan saja, tetapi akun Threads hanya bisa dihapus kalau menghapus akun Instagram," kata Kebijakan Privasi Tambahan Threads.
[-]
-
Twitter Tuding Microsoft Pakai Data Perusahaan Secara Ilegal(dem/dem)
Sentimen: negatif (57.1%)