Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Kab/Kota: Boyolali, Solo
Tokoh Terkait
Pengalaman Jokowi Naik Pikap Esemka
CNNindonesia.com Jenis Media: Otomotif
"Saya tidak ingin memaksa kepada bapak, ibu, dan saudara-saudara semuanya untuk beli. Tapi kalau lihat produknya tadi, saya sudah coba, lihat, sudah tes, memang wajib kita beli barang ini," kata Jokowi dalam pidatonya.
Pikap Esemka Bima. (CNN Indonesia/Sri Hartono)Jokowi yang sempat melambungkan nama Esemka saat menjabat sebagai wali kota Solo (2005-2012) juga bilang 'kebangetan' kalau sampai ada yang memilih produk lain ketimbang Esemka.
"Kalau beli barang dari produk lain ya kebangetan apalagi yang impor," ucapnya.
Jokowi menyebut merek dan prinsipal Esemka berasal dari Indonesia. Dia mengatakan bakalan tidak mudah buat Esemka masuk ke pasar otomotif, meski begitu keberanian SMK yang mau merintis di industri otomotif dalam negeri pantas diacungi jempol.
Presiden Jokowi meresmikan pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9). (Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)"Tetapi kalau kita sebagai bangsa mau menghargai karya kita sendiri, merek dan prinsipal kita sendiri, ini akan laku," sebut Jokowi.Saat ini diketahui Solo Manufaktur Kreasi (SMK), produsen merek Esemka, baru memiliki satu model produk massal yaitu pikap Bima yang punya dua pilihan mesin, 1.200 cc dan 1.300 cc.
Selain Bima, berdasarkan data uji tipe Kementerian Perhubungan, Esemka juga punya pernah mendaftarkan model lain, yakni Niaga 1.000 cc, Digdaya 2.000 cc, Borneo 2.700 cc, dan Garuda 1.
Pikap Esemka Bima. (CNN Indonesia/Sri hartono)Presiden Direktur SMK Eddy Wirajaya menegaskan Esemka bukan mobil nasional seperti disangka publik selama ini. Dia menyampaikan seluruh pemiliknya dari pihak swasta, tidak ada campur tangan pemerintah.
"Perlu kami tegaskan di sini bahwa kami adalah perusahaan swasta nasional yang 100 persen dimiliki oleh swasta. Dan kami bukan mobil nasional seperti yang dipahami orang selama ini. Lebih tepatnya merupakan mobil buatan Indonesia karya anak bangsa sendiri," kata Eddy.
[-] (fea/fea)
Sentimen: positif (99.6%)