Sentimen
Negatif (79%)
7 Jul 2023 : 16.57
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Beijing, Shanghai

Tokoh Terkait

Sebelum Jajal 6.800, IHSG Harus Uji Level Ini Dulu

7 Jul 2023 : 16.57 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Sebelum Jajal 6.800, IHSG Harus Uji Level Ini Dulu

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,57% ke posisi 6.757,33 pada Kamis (6/7/2023). IHSG masih bertahan di level psikologis 6.700 hingga akhir perdagangan.

Secara sektoral, sektor energi menjadi penopang terbesar penguatan IHSG pada sesi I Kamis, yakni sebesar 2,62%. Selain itu, sektor konsumer non-primer juga menjadileaderIHSG yakni sebesar 2,01%.

Selain itu, beberapa saham turut menjadi penopang IHSG, sehingga indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut berhasil menguat.

-

-

Saham emiten raksasa batu bara, yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menjadi penopang terbesar IHSG pada perdagangan Kamis, yakni mencapai 8,5 indeks poin.

Tak hanya itu, saham teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga menjadileaderIHSG pada Kamis yakni sebesar 6,5 indeks poin.

IHSG kembali menguat di tengah lesunya pasar saham global. Lesunya pasar saham global terjadi setelahrisalah Federal Open Market Committee (FOMC) keluar. Dalam risalah tersebut, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengisyaratkan kenaikan tetapi dalam tingkatan yang lebih rendah atau tempo yang lebih lambat.

Berdasarkan risalah tersebut, hanya dua dari 18 partisipan yang menginginkan kenaikan sekali lagi. Sebanyak 12 partisipan menginginkan kenaikan dua kali lagi atau lebih.

Pada pertemuan terakhir, The Fed akhirnya menekan jeda setelah 10 kenaikan suku bunga berturut-turut sejak Maret 2022, bahkan ketika inflasi yang melambat lebih lambat dari yang diproyeksikan.

Pada saat yang sama, Jerome Powell cs memperkirakan dua kenaikan tambahan tahun ini, lebih dari yang diharapkan pasar. The Fed sendiri sudah mengerek suku bunga acuan ke 5,0-5,25% sejak Maret tahun lalu.

Powell mengatakan, pejabat Fed menginginkan lebih banyak waktu untuk menilai data ekonomi sehubungan dengan kenaikan agresif sebelumnya serta pengetatan kredit menyusul kolapsnya bank AS pada Maret lalu.

Selain itu, panasnya kembali tensi geopolitik antara AS-China juga membebani pasar global pada Kamis.Panasnya kembali ketegangan antara China-AS terjadi setelah keduanya membahas soal pembatasan ekspor dan transfer teknologi semikonduktor.

Kabar teranyar, mengutipBloombergSenin awal pekan ini, pemimpin China Xi Jinping meminta negara-negara untuk menghindari decoupling dan pemotongan rantai pasokan, satu hari setelah negaranya memberlakukan batasan ekspor dua logam utama yang digunakan untuk membuat chip guna melawan pembatasan Barat di Beijing.

Ekonomi terbesar kedua di dunia itu ingin bekerja dengan negara-negara untuk "menolak langkah yang berupaya membangun penghalang, memisahkan dan memutus rantai pasokan," kata Xi dalam pidato virtual kepada para pemimpin Organisasi Kerja Sama Shanghai.

Membalas aksi China, AS sendiri mengambil langkah-langkah yang semakin agresif untuk mengendalikan ambisi teknologi negara Xi Jinping, sebagian besar demi membatasi kemajuan militer, dan telah berupaya meyakinkan sekutu di Eropa dan Asia untuk melakukan hal yang sama.

AS sekarang sedang bersiap untuk membatasi akses perusahaan China ke layanan komputasi awan AS, demikian menurut sumber anomim kepada WSJ, Senin awal pekan ini. Ini menjadi sebuah langkah dapat memperburuk hubungan antara dua kekuatan ekonomi dunia itu.

Hari ini, kabar kunjungan bilateral Menteri Keuangan AS Janet Yellen ke Beijing akan mewarnai pergerakan pasar global, termasuk Indonesia. Rilis data cadangan devisa (cadev) RI per Juni dan cum dividen sejumlah emiten juga akan menjadi bumbu pasar.

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Kamis, IHSG membentuk bullish marubozu dan mencoba menguji resistance berupa Fibonacci level 50% (6.757).

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik ke 59,19.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD berada di atas garis sinyal, dengan kecenderungan melebar.

Hari ini, IHSG berpeluang kembali menguji resistance terdekat 6.757 (Fibonacci 50%), sebelum menjajal resistance selanjutnya, yakni level psikologis 6.800.

Sedangkan, support terdekat untuk IHSG berada di 6.706 (Fibonacci 61,8%) dan di MA 20 (6.683).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[-]

-

Masih Volatil, IHSG Kayaknya Loyo di Sesi 2
(trp/trp)

Sentimen: negatif (79.9%)