Bicara soal market mobil tergemuk di Indonesia, sudah pasti didominasi oleh mobil dengan harga di bawah Rp 300 juta. Otomatis, logika sederhananya apa pun jenis kendaraan elektrifikasi baik Plug-in Hybrid, Hybrid, BEV (Baterry Electric Vehicle), atau hidrogen sekalipun, jika ingin dipilih masyarakat harus memiliki harga di bawah 300 juta.

"Ya itu next-lah ya kita diskusikan (pilihan varian hybrid Toyota dengan harga di bawah Rp 300 juta), karena kalau kita bicara in detail spek-speknya banyak yang belum confirm (belum selesai study), tapi kalau ditanya ingin atau tidak? Kita ingin menghadirkan produk yang kompetitif lagi, lebih menyeluruh lagi," ucap Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, di Batu, Jawa Timur saat test drive All New Yaris Cross Hybrid.

Alasan Toyota bakal memperbanyak lineup kendaraan ramah lingkungan di Indonesia, bukan hanya soal jualan kendaraan semata. Melainkan untuk memuluskan rencana pemerintah dalam menekan emisi gas buang CO2.

-

-

"Karena ini (melahirkan banyak kendaraan elektrifikasi seperti hybrid) sangat membantu kita dalam mencapai target. Target kita ialah dengan kendaraan elektrifikasi bisa mengurangi karbon, mengurangi emisi, mengurangi kebutuhan penggunaan bahan bakar minyak (BBM)," ucap Anton.

Lalu kapan Toyota akan memperkenalkan Hybrid di bawah Rp 300 juta? Anton memberikan jawabannya.

"Tahun ini ada lagi hybrid, tapi nantilah segmennya apa, dan lain-lainnya tunggulah. New model atau bukan? Nanti tunggulah dekat-dekat GIIAS atau saat GIIAS 2023 pasti ada sesuatu. Apakah MPV hybrid? Belum sedetail itulah (memberi informasinya)," ucap Anton dengan senyum malu-malu.

"Sekarang kan sudah masuk ke angka Rp 400 juta kecil (pilihan hybrid Toyota), kalau bisa di bawah itu Rp 300 (juta)-an, kita ingin sih. Tapi kapannya, model apa, tunggulah," tutup Anton.

Simak Video "Review Toyota Yaris Cross: Harga Mulai Rp 300 Juta, Layak Dipinang?"
[-]
(lth/rgr)