Mantan pembalap asal Spanyol Efren Vazquez menyebut keterpurukan yang dialami Honda di MotoGP saat ini gara-gara dosa sendiri.

Keterpurukan Honda saat ini disorot lantaran Marc Marquez kerap cedera dan sulit membalap. Di luar itu pembalap dengan motor Honda juga tidak maksimal. Saat ini Honda masih di peringkat keempat mengoleksi 79 poin.

Vazquez yang kini menjadi pembalap penguji tim KTM mengatakan Honda sejak lama terlena dengan 'kesombongan'.

-

-

Saat berjaya bersama Marc Marquez Honda diklaim memuji kesuksesan itu karena kualitas motor mereka. Namun saat pembalap seperti Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, atau Pol Espargaro tidak sesuai harapan dituding karena faktor pembalap.

"Di Honda mereka tersesat selama bertahun-tahun. Semua orang mengira itu adalah masalah Pedrosa saat itu, dan mereka mempertanyakan hal tersebut adalah dia," kata Vazquez dikutip dari Motosan.

"Hal yang sama terjadi dengan Jorge Lorenzo, Alex Marquez, Pol Espargaro dan sekarang dengan Joan Mir," ucap Vazquez menambahkan.

Kesalahan lain yang dianggap Efren Vazquez tidak dibenahi Honda selama bertahun-tahun adalah tidak ego pabrikan asal Jepang itu yang terlalu tinggi.

"Saya pikir Honda dari tahun lalu bersalah karena ego, ketika Marc Marquez menang mereka menganggap 'motor kami bagus dan pembalap lain tidak memenuhi tugas motor kami'," ujar Vazquez.

Honda dan Marc Marquez menjadi 'penguasa' MotoGP sejak 2012 hingga 2019. Selama tujuh dari delapan musim itu Marquez keluar sebagai juara MotoGP, sedangkan pada musim 2015 di peringkat ketiga.

Selama itu juga Honda dituding selalu bangga dengan motor yang mereka rilis setiap musimnya. Sampai akhirnya Marquez cedera pada MotoGP 2020 dan Honda tidak menyelidiki permasalahan motor mereka.

[-]