Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina, PLN, PT Perusahaan Gas Negara
Kasus: covid-19
Komisaris Utama PGN Luncurkan Buku soal Energi Nasional & Global
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Arcandra Tahar merilis buku berjudul 'Public Interest in Energy Sector'. Buku ini membahas berbagai aspek kebijakan, inovasi teknologi, kendaraan listrik, hingga isu energi di Indonesia dan dunia.
Adapun isi dari buku ini merupakan kumpulan tulisan Arcandra yang ditulis di media sosial pribadinya, yaitu Instragram dan Facebook @arcandra.tahar sejak enam tahun lalu. Ia mengungkapkan tulisan dalam buku ini merupakan bagian dari pengalamannya saat menjabat sebagai Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) periode tahun 2016 dan Wakil Menteri ESDM periode 2016-2019.
Buku ini juga memuat pengetahuannya ketika belajar dan bekerja selama lebih dari 20 tahun di industri migas dunia, khususnya di Amerika Serikat.
"Terima kasih kepada para follower dan pembaca yang terus menyemangati dan memberikan masukan mengenai tulisan-tulisan kami. Karena banyaknya keinginan dari pembaca juga, kami akhirnya menyusun rangkaian tulisan tersebut menjadi sebuah buku," ungkap Arcandra dalam keterangan tertulis, Rabu (5/7/2023).
"Harapan kami buku ini bisa dibaca secara lebih luas, terutama kepada generasi muda agar dapat memahami berbagai aspek mengenai energi," imbuhnya.
Ia menjelaskan buku 'Public Interest in Energy Sector' terdiri dari 101 tulisan dan dikelompokkan menjadi tujuh bagian tulisan. Isinya terdiri dari Pengelolaan Sektor Hulu Migas (Bagian I); Pengelolaan Sektor Hilir Migas (Bagian II); Pengembangan Teknologi dan SDM di Sektor Energi (Bagian III); Bisnis dan Tata Niaga Energi (Bagian IV); Bagaimana Dunia Mengelola Energi (Bagian V); Baterai, Kendaraan Listrik dan Energi Terbarukan (Bagian VI); dan Strategi Dunia Pasca-COVID-19 (Bagian VII).
Sambutan Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo diketahui menulis kata sambutan dalam buku ini. Sebagai negara dengan populasi penduduk yang besar dan ekonomi yang tumbuh positif, kebutuhan energi Indonesia disebut akan terus meningkat.
Untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi, Jokowi menilai perlunya peningkatan investasi di sektor minyak dan gas. Untuk itu, pemerintah melakukan transformasi penyederhanaan perizinan dan memberikan kepastian hukum melalui UU Cipta Kerja.
Jokowi menambahkan Pemerintah Indonesia memerlukan keterlibatan, dukungan, dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk menjawab berbagai tantangan transisi energi baru terbarukan dan rendah karbon yang adil dan merata, serta menjamin kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Buku ini memuat pengalaman, keahlian, ide, dan gagasan otentik dari saudara Arcandra Tahar sebagai seorang ahli di sektor energi. Tidak hanya menjabarkan berbagai tindakan, praktik-praktik baik dan inisiatif kebijakan yang telah dilakukan, namun juga memuat langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk menjawab tantangan masa depan," katanya.
"Dengan berbagai inisiatif dan inovasi tersebut, harapannya ketahanan energi nasional dapat terwujud secara berkelanjutan serta mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap sumber energi tertentu," imbuhnya.
Selain itu, Ignasius Jonan turut memberi pengantar tulisan dalam buku ini. Menteri ESDM 2016-2019 itu mengatakan saat menjabat sebagai Menteri dan Wakil Menteri ESDM, dirinya dan Arcandra berusaha membuat kebijakan-kebijakan yang mendorong pengelolaan energi dan sumber daya alam bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Selain menjadi amanat UUD 1945 pasal 33, komitmen tersebut juga menjadi prioritas kebijakan Presiden Joko Widodo. Itulah sebabnya, serangkaian kebijakan di sektor energi ditujukan bagi kepentingan rakyat, contohnya Kebijakan BBM Satu Harga di seluruh wilayah Indonesia.
Selama periode 2016-2019, lanjut Jonan, banyak kebijakan Kementerian ESDM yang berhasil membuktikan kemampuan bangsa untuk mengelola sumber daya alamnya. Mulai dari pengelolaan Blok Migas Rokan oleh Pertamina, Pengambilalihan 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) oleh PT Mind ID, serta keberhasilan program B30 yang membuat kebutuhan solar nasional tidak perlu lagi diimpor.
"Berbagai aspek kebijakan Kementerian ESDM tadi ditulis kembali secara runtut oleh pak AT dalam bukunya ini. Selain tentunya banyak isu-isu lain yang patut untuk dibaca dan dipahami. Seperti bagaimana pemerintah menghitung formula harga BBM di dalam negeri, isu nikel, dan industri mobil listrik nasional serta isu-isu terkini mengenai krisis energi di Eropa sebagai dampak perang Rusia-Ukraina dan pulihnya ekonomi global pasca pandemi COVID-19," terangnya.
"Selamat membaca dan memahami berbagai isu-isu menarik terkait energi dan sumber daya alam yang ditulis dengan apik dan epik oleh pak AT. Terima kasih," pungkasnya.
Sebagai informasi, peluncuran buku yang diselenggarakan di Nusantara Ballroom, Hotel Darmawangsa ini turut diramaikan dengan diskusi energi dan bedah buku. Kegiatan ini menghadirkan tokoh-tokoh energi nasional, yaitu Prof Ir Purnomo Yusgiantoro MSc, M.A., PH.D (Menteri ESDM 2000-2009), DR (HC) Ignasisus Jonan S.E., M.A, (Menteri ESDM 2016-2019) dan Darmawan Prasodjo, Ph.D (Direktur Utama PLN).
Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono, serta sejumlah menteri di kabinet Indonesia Kerja periode 2014-2019 turut hadir. Ada juga tokoh-tokoh nasional, pejabat ESDM dan SKK Migas, serta jurnalis dari berbagai media nasional.
(ncm/ega)Sentimen: positif (100%)