Aturan Baru Twitter Dihujat, Elon Musk Malah Salahkan ChatGPT
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam waktu berdekatan, Elon Musk mengumumkan dua kebijakan baru di Twitter. Pertama, hanya pengguna terdaftar yang bisa melihat sebuah tweet atau kicauan.
Kedua, pengguna dibatasi untuk melihat tweet. Pemilik Twitter Elon Musk mengumumkan akun terverifikasi dapat mengakses 10.000 unggahan per hari.
Akun tidak terverifikasi dapat mengakses 1.000 unggahan per hari. Sementara itu, akun baru tidak terverifikasi dapat mengakses 500 unggahan per hari.
Warganet pun heboh membahas kebijakan baru ini. Tak sedikit yang menghujat keputusan Musk, bahkan sampai beredar tagar #RIPTwitter.
Menanggapi kontroversi tersebut, Musk malah menyalahkan peran teknologi kecerdasan buatan (AI) yang populer karena disematkan pada layanan generatif ChatGPT.
Menurut miliarder tersebut, pembatasan untuk membaca tweet setiap harinya bertujuan mencegah pencurian data oleh perusahaan yang mengoperasikan AI.
Sebagai catatan, layanan AI generatif seperti ChatGPT, Microsoft Bing, dan Google Bard, melatih teknologinya agar makin cerdas dengan menghimpun data dari berbagai sumber di internet.
Musk tak ingin data-data di Twitter diambil untuk melatih layanan AI milik raksasa teknologi lain. Ia berdalih ini merupakan upaya untuk mengamankan data pengguna.
"Rasanya menyakitkan bahwa sejumlah server online harus berada dalam keadaan darurat hanya untuk memfasilitasi peningkatan valuasi startup yang mengoperasikan AI," Musk menjelaskan.
[-]
-
Elon Musk Bikin Heboh Lagi! Mundur Dari CEO Twitter Tahun Ini(fab/fab)
Sentimen: negatif (96.2%)