Agresif Cari Modal, BBYB Private Placement dan Rights Issue
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement sebanyak-banyaknya 1.203.881.568 lembar saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor pada saat pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), aksi korporasi tersebut akan dilaksakanan pada hari Selasa tanggal 8 Agustus 2023. Tujuan privat placement tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kegiatan usaha perseroan.
"Perseroan merasakan perlu untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dalam rangka pengembangan usaha perseroan," tulis manajemen, Senin (3/7).
Privat placement tersebut dapat dilaksanakan sekaligus atau bertahap dalam jangka waktu 2 tahun terhitung sejak disetujui oleh RUPSLB Perseroan pada hari Selasa, tanggal 8 Agustus 2023.
Dalam pelaksanaan PMTHMETD ini Perseroan akan memperhatikan ketentuan keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan POJK 14/2019, termasuk namun tidak terbatas pada mengumumkan kepada Pemegang Saham dan menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan perubahan dan/atau tambahan informasi paling lambat 2 hari kerja sebelum pelaksanaan RUPS.
"Dalam PMTHMETD, Perseroan hanya menerbitkan Saham Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan tidak ada efek lain yang menyertainya. Penyetoran PMTHMETD ini dilakukan dalam bentuk uang," sebutnya.
Adapun dana yang diperoleh dari PMTHMETD setelah dikurangi biaya-biaya, seluruhnya akan dipergunakan oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan termasuk namun tidak terbatas pada memperkuat modal inti serta untuk modal kerja pengembangan usaha perseroan berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya.
Jumlah kas dan setara kas nantinya akan meningkat sebesar 6,08%dari Rp 1.980.931.189.413 menjadi Rp 2.101.319.346.213 yang berasal dari dana hasil PMTHMETD sebesar Rp 120.388.156.800 atas 1.203.881.568 lembar saham dari PMTHMETD.
Jumlah aset akan meningkat sebesar 0,6% dari Rp 19.608.685.920.736 menjadi Rp 19.729.074.077.536 yang diakibatkan oleh meningkatnya kas dan setara kas yang berasal dari penerimaan dana hasil PMTHMETD.
Sedangkan jumlh Ekuitas akan meningkat sebesar 3,34% dari Rp 3.604.260.562.972,- menjadi Rp 3.724.648.719.772 sebagai akibat meningkatnya jumlah tambahan modal disetor dari hasil PMTHMETD yang sebesar Rp 120.388.156.800.
Akibat penerbitan saham baru, maka jumlah saham yang dikeluarkan oleh perseroan menjadi lebih banyak. Sehingga setelah penambahan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dalam rangka pelaksanaan PMTHMETD ini efektif, persentase kepemilikan saham masing-masing pemegang saham Perseroan akan mengalami penurunan (dilusi) sebesar 9,09%.
"Akan tetapi jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham sebelum dan sesudah penerbitan saham baru tidak mengalami perubahan," tulis manajemen.
Selain itu,BBYB juga mengumumkan rencana right issue sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham.
Penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) akan dilaksanakan setelah mendapatkan restu dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 8 Agustus 2023.
"Perseroan berencana untuk melakukan PMHMETD VII kepada para Pemegang Saham Perseroan sejumlah sebanyak-banyaknya lima miliar lembar saham baru atas nama dengan nilai nominal Rp100,- setiap saham," ungkap manajemen Bank Neo lewat Keterbukaan Informasi BEI, dikutip Minggu, (2/6/2023).
Dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD VII akan digunakan untuk meningkatkan modal inti perusahaan dan juga meningkatkan modal kerja dalam rangka pengembangan usaha Perseroan.
Sepekan ke belakang, pergerakan saham BBYB mengalami penurunan 0,41%. Pada penutupan perdagangan Selasa, (27/6/2023), saham BBYB parkir di harga Rp488 per saham.
Sementara itu, hari ini saham BBYB dibuka turun 0,41% menjadi ke level Rp 486.
[-]
-
Jack Ma Kembali Caplok 2,9 Juta Lembar Saham Bank Neo(mkh/mkh)
Sentimen: positif (88.6%)