Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Olimpiade
Kab/Kota: Paris, Los Angeles
Tokoh Terkait
Rahmat Hidayat/Kevin Sanjaya, Sementara yang Bisa Jadi Seterusnya
CNNindonesia.com Jenis Media: Sport
Kevin Sanjaya Sukamuljo telah menentukan pilihan. Rekan duetnya adalah Rahmat Hidayat. Status pasangan ini sementara namun bisa jadi seterusnya.
Marcus Fernaldi Gideon mengalami cedera dan harus menjalani operasi. Hal ini yang kemudian membuat Kevin untuk sementara bakal dipasangkan dengan pemain lain. Pilihan kemudian jatuh pada Rahmat.
Sebagai pemain, Rahmat masih tergolong muda. Ia baru berumur 20 tahun dan penunjukan dirinya sebagai rekan duet Kevin bisa jadi salah satu momen besar dalam kariernya.
Setelah terbentuk duet Rahmat/Kevin, pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi menyebut duet ini bakal bermain dalam kisaran enam bulan. Rentang waktu ini terbilang cukup lama dan bisa jadi kesempatan bagi duet Rahmat/Kevin untuk unjuk gigi.
Bila menghitung mulai Juli, setidaknya duet Rahmat/Kevin akan bermain hingga akhir 2023. Berapa banyak turnamen yang bisa mereka mainkan, semuanya nanti bergantung pada notional point dan pilihan turnamen yang mereka ambil.
Plus tentunya poin yang mereka dapat di turnamen yang telah diikuti sebagai bekal untuk masuk ke turnamen berikutnya ketika pendaftaran masuk turnamen tidak lagi bisa memakai notional point.
Terbentuknya duet Rahmat/Kevin, bila melihat dengan sudut pandang lebih jauh, sepertinya tidak bisa dilihat sekadar sebagai pengisi waktu kosong Kevin ketika Marcus sedang menjalani operasi dan masih masuk dalam fase pemulihan.
Ada rencana bayangan yang mungkin bisa terlihat dari terbentuknya duet ini, yaitu pembentukan jalan alternatif sehingga duet Kevin/Marcus bukan satu-satunya opsi yang ada ketika Marcus sudah pulih dari cedera.
Andai Rahmat/Kevin bisa berbicara banyak dalam race to Olympics, hal tersebut akan jadi sinyal positif bagi berlanjutnya duet ini. Masa enam bulan yang disebut Herry IP pun kemudian bukan mustahil bisa diperpanjang jika Rahmat/Kevin ternyata bisa memelihara persaingan menuju Paris 2024.
Sebagai pasangan, di atas kertas Rahmat/Kevin akan berat untuk bersaing menuju Paris 2024. Faktor utama adalah mereka sudah tertinggal lantaran pasangan lain telah mulai mengumpulkan poin sejak Mei. Selain itu, Rahmat/Kevin belum tentu bisa masuk ke turnamen-turnamen besar di beberapa bulan ke depan.
Marcus Fernaldi Gideon harus menjalani operasi kaki dan butuh waktu cukup lama untuk pemulihan. (Arsip PBSI)Namun mengatakan bahwa peluang bersaing bagi Rahmat/Kevin di dalam race to Olympics telah tertutup tentu juga merupakan prediksi yang prematur. Perhitungan poin menuju Paris 2024 hanya membutuhkan hasil 10 turnamen terbaik sehingga pintu untuk bersaing tidak benar-benar telah terkunci.
Harus diakui, tiap pembentukan duet berorientasi pada Olimpiade sebagai target besar. Andai Kevin/Marcus kembali bersatu, target terakhir mereka sebagai pasangan adalah Olimpiade Paris 2024. Sedangkan merujuk umur, pasangan Rahmat/Kevin masih bisa diproyeksikan untuk Olimpiade Los Angeles 2028.
Karena itu perhitungan-perhitungan ini yang kemungkinan besar bakal terus dikalkulasikan sambil menanti proses pemulihan Marcus. Bila duet Rahmat/Kevin hasilnya benar-benar tak memuaskan, Kevin bakal kembali berpasangan dengan Marcus setelah Marcus pulih.
Kevin/Marcus akan kembali berlaga bersama dan melanjutkan perjuangan di Race to Olympics dengan modal awal yang sudah mereka kantongi.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>
Pembuktian Rahmat, Pembuktian Kevin BACA HALAMAN BERIKUTNYASentimen: positif (61.5%)