Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Tesla
Tokoh Terkait
Perhatian! Elon Musk Bikin Aturan Baru Twitter, Ini Sebabnya
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk kembali membuat aturan baru di Twitter. Kali ini salah satu platform media sosial itu hanya akan memberi izin pengguna yang memiliki akun untuk dapat melihat sebuah tweet.
Seperti dilansir Reuters, Bos Tesla dan SpaceX itu mengumumkan peraturan baru pada Jumat (30/6/2023). Ia menyebut keputusan ini sebagai tindakan darurat sementara.
Nantinya pengguna yang mencoba melihat konten di platform Twitter akan diminta untuk mendaftar akun atau masuk ke akun untuk melihat sebuah tweet.
"Kami mendapatkan data yang dijarah begitu banyak sehingga merendahkan layanan untuk pengguna biasa!" kata Musk, dikutip Sabtu (1/7/2023).
Musk menambahkan, ratusan organisasi atau lebih mengorek data Twitter dengan sangat agresif, memengaruhi pengalaman pengguna.
Musk sebelumnya menyatakan ketidaksenangannya pada perusahaan kecerdasan buatan seperti OpenAI, pemilik ChatGPT, yang menggunakan data Twitter untuk melatih model bahasa besar mereka.
"Kami benar-benar akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang mencuri data kami dan berharap melihat mereka di pengadilan, yang (optimis) 2 hingga 3 tahun dari sekarang," katanya.
Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada CEO Microsoft Satya Nadella, pengacara Musk Alex Spiro pada Mei meminta raksasa teknologi tersebut untuk melakukan audit atas penggunaan konten Twitter, menuduh pengembang Windows tersebut melanggar kesepakatan atas penggunaan data Twitter.
Twitter telah memulai serangkaian tindakan untuk mengembalikan pengiklan yang meninggalkan platform di bawah kepemilikan Musk dan untuk meningkatkan pendapatan langganan dengan menjadikan tanda centang verifikasi sebagai bagian dari program Twitter Blue.
Di awal bulan, Twitter telah mengumumkan rencana untuk fokus pada kemitraan video, pencipta, dan perdagangan untuk merevitalisasi bisnis perusahaan media sosial di luar periklanan digital.
Twitter juga telah mulai membebankan biaya kepada pengguna untuk mengakses antarmuka pemrograman aplikasi (API), yang digunakan oleh aplikasi dan peneliti pihak ketiga.
[-]
-
Ramai-ramai Staf Twitter Gugat Elon Musk, Ada Apa?(dce)
Sentimen: positif (86.5%)