Sentimen
Positif (49%)
29 Jun 2023 : 11.13
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Apple, Tesla

Event: Idul Adha 1441 Hijriah, Hari Kemerdekaan AS

Kab/Kota: Shanghai

Kasus: pengangguran

Tokoh Terkait

Wall Street Kacau Gegara Powel, Bursa Asia Malah Tampak Happy

29 Jun 2023 : 11.13 Views 4

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Wall Street Kacau Gegara Powel, Bursa Asia Malah Tampak Happy

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Kamis (29/6/2023), di tengah sikap investor yang kembali menimbang komentar dari Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) di forum bank sentral Eropa.

Per pukul 08:30 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang melesat 0,78%, Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,04%, ASX 200 Australia menguat 0,32%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,44%.

Sedangkan untuk indeks Shanghai Composite China terpantau melemah 0,12% pada pagi hari ini.

-

-

Sementara untuk pasar saham Singapura dan Indonesia pada hari ini tidak dibuka karena adanya libur Idul Adha 1444 H.

Dari Jepang, data penjualan ritel periode Mei 2023 naik menjadi 5,7% (year-on-year/yoy), menurut data pemerintah, sedikit lebih tinggi dari estimasi pasar dalam survei Reuters yang memperkirakan kenaikan 5,4%.

Penjualan ritel Jepang telah meningkat dalam 15 bulan terakhir sejak Februari 2022, menurut data dari Refinitiv.

Menurut laporan tersebut, keuntungan terbesar berasal dari sektor makanan dan minuman Jepang yang naik 15,2% (yoy), sementara farmasi dan kosmetik meningkat 12,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di lain sisi, bursa Asia-Pasifik yang cenderung menguat terjadi di tengah masih lesunya mayoritas bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan Rabu kemarin.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 0,22% dan S&P 500 turun tipis 0,04%. Namun untuk indeks Nasdaq Composite berakhir menguat 0,27%.

Saham teknologi kembali cerah dan menopang indeks Nasdaq dan turut menahan koreksi indeks S&P 500 kemarin.

Saham Apple mencapai rekor tertinggi sepanjang masa selama sesi tersebut dan mencatatkan rekor tertinggi penutupan untuk sesi kedua berturut-turut.

Tak hanya saham Apple, saham Tesla, Microsoft, dan Alphabet juga menjadi pendorong terbesar S&P 500.

Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell mengisyaratkan akan lebih banyak kenaikan suku bunga karena inflasi diramal tidak sesuai target bank sentral tahun ini atau tahun depan. Hal ini dikemukakan kembali di forum bank sentral Eropa.

Dalam forum tersebut, Powell juga mengatakan The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan kebijakan berikutnya yang dijadwalkan akhir Juli.

"Pondasi yang lebih kuat untuk ekonomi menunjukkan bahwa resesi masih belum diperkirakan dalam waktu dekat, dan mengingat ketahanan di pasar tenaga kerja, ekonomi mungkin dapat mencerna kenaikan suku bunga 25 basis poin," kata Quincy Krosby, Kepala Strategi Global LPL Financial.

Dengan inflasi yang masih tinggi, menurut Krosby, Powell "tidak salah" untuk menjaga kebijakan tetap ketat. Dia juga mencatat tren musiman dengan liburan Hari Kemerdekaan AS 4 Juli yang akan datang "setelah enam bulan pertama yang luar biasa tahun ini untuk growth stocks."

Kini, pelaku pasar melihat peluang 79,4% The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) ke kisaran 5,25%-5,50% pada pertemuan Juli dan memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga hingga akhir tahun 2023, menurut Fedwatch CMEGroup.

Di lain sisi, investor di AS menanti pembacaan indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), pengukur inflasi yang disukai The Fed, data klaim pengangguran awal dan pembacaan akhir produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama pada akhir pekan ini untuk menilai keadaan ekonomi AS.

CNBC INDONESIA RESEARCH


[-]

-

Duh, Bursa Asia Banyak Turun Meski Ada Kabar Baik Dari China
(chd/chd)

Sentimen: positif (49.6%)