Gokil! Wall Street Rebound, Sektor Ini Sakti Mandraguna
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Mengakhiri perdagangan pada Selasa (27/6/2023), bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street terpantau kompak menguat. Dow Jones Index berhasil naik 0,63% menjadi 33926,73. Kemudian S&P 500 melonjak 1,1% menjadi 4378,41 dan Nasdaq Composite melesat paling tinggi, 1,65% menjadi 13555,67.
Penguatan ini menjadi tanda berakhir-nya tren pelemahan selama beberapa hari terakhir. Tercatat Dow mengalami penurunan selama enam hari beruntun. sementara Nasdaq turun sebanyak lima kali sesi perdagangan dalam periode yang sama. .
Sektor teknologi menjadi penopang penguatan wall street dengan kenaikan sejumlah saham berkapitalisasi besar seperti Nvidia, Meta Platforms, dan Microsoft.
Selain itu, rilis data makro ekonomi AS semalam turut menggairahkan pasar dengan hasil yang memuaskan seperti keyakinan konsumen dan penjualan rumah yang melampaui ekspektasi
Tercatat, keyakinan konsumen masyarakat AS pada Juni sebesar 109,7. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya di 102,5 dan ekspektasi pasar yang proyeksi naik ke 104
Sementara, untuk penjualan rumah baru pada Mei lalu berhasil tumbuh 12% secara bulanan, berbanding terbalik dengan konsensus trading economic yang proyeksi akan mengalami penyusutan -1,7%.
Data positif tersebut menjadi petunjuk ketahanan ekonomi AS di tengah risiko resesi yang menjadi kekhawatiran pelaku pasar. Sepakat dengan ini, Ryan Detrick Chief Marketing Strategist di Carson Grup juga mengatakan "Yang kita dengar sepanjang tahun ini adalah tentang resesi yang akan datang, tetapi kenyataannya, ekonomi berada pada posisi yang kokoh dan peluang resesi berkurang dengan setiap data ekonomi,"
Kendati begitu, kenaikan suku bunga the Fed yang disinyalir masih potensi terjadi pada sisa tahun ini masih akan meningkatkan ketidakpastian.
Malam ini pelaku pasar masih menanti pidato Chairman the Fed, Jerome Powell dalam acara European Central Bank (ECB) Forum on Central Banking. Pidato tersebut cukup dinanti pelaku pasar karena akan memberikan gambaran atau sinyal yang lebih jelas mengenai kebijakan suku bunga ke depan, terutama proyeksi besaran kenaikannya.
Sebagai informasi, the Fed bulan ini memang menahan suku bunga acuan di level 5,0% - 5,25% sesuai dengan ekspektasi. Namun, isyarat kenaikan suku bunga hingga dua kali di paruh kedua tahun ini masih bisa meningkatkan ketidakpastian di pasar.
Menurut alat pengukur Fedwatch dari CME, peluang the Fed menaikkan suku bunga lagi sekitar 77%, sementara sisanya adalah menahan suku bunga dalam pertemuan FOMC bulan depan.
[-]
-
Optimis Akan Kinerja Sektor Ritel, Wall Street Dibuka Menguat
(tsn/tsn)
Sentimen: positif (93.9%)