Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Michigan, Shanghai
Tokoh Terkait
Bursa Asia Beragam, Sayang IHSG Gak Jadi Happy Ending
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada perdagangan Selasa (27/6/2023), di tengah kekhawatiran pasar akan dampak dari masih hawkish-nya beberapa bank sentral utama.
Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup melemah 0,49% ke 32.538,3, KOSPI Korea Selatan turun tipis 0,03% ke 2.581,39, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah terkoreksi tipis 0,04% menjadi 6.661,88.
Sedangkan untuk indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1,88% ke 19.148,13, Shanghai Composite China melesat 1,23% ke 3.189,44, Straits Times Singapura menguat 0,49% ke 3.205,35, dan ASX 200 Australia bertambah 0,56% menjadi 7,118.2.
Kekhawatiran investor akan resesi global kembali muncul setelah bank sentral Amerika Serikat (AS), bank sentral Eropa, dan bank sentral Inggris masih agresif terkait kebijakan suku bunga acuan.
Mereka cemas bahwa ketiga bank sentral tersebut bertekad untuk meredam inflasi dengan menaikkan suku bunga lebih tinggi yang berisiko membuat ekonomi tergelincir ke dalam resesi.
Hal ini menyebabkan investor akhirnya memupus harapan penurunan suku bunga The Fed setelah Ketua The Fed, Jerome Powell memperingatkan bahwa kemungkian The Fed masih perlu menaikkan suku bunga satu atau dua kali kenaikan lagi pada tahun ini.
Sebagian besar pembuat kebijakan melihat setidaknya dua kenaikan suku bunga seperempat poin lagi pada akhir tahun, meskipun para pelaku pasar bertaruh hanya pada satu kenaikan di pertemuan edisi Juli.
Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 76,9% The Fed akan mengerek lagi suku bunga acuan sebesar 25 bp pada Juli mendatang. Sedangkan sisanya yakni sebesar 23,1% The Fed akan kembali menahan suku bunga.
Selain itu, musim rilis laporan keuangan kuartal kedua dan semester satu yang akan keluar dalam waktu dekat juga menambah ketidakpastian pasar. Hal ini dapat mendorong aksi profit taking dalam saham-saham yang telah meningkat tajam sepanjang tahun ini.
Di lain sisi, sejumlah data ekonomi di global, terutama dari AS akan dirilis pada pekan ini, seperti data pengukur inflasi dan indeks sentimen konsumen University of Michigan.
Selain itu, investor juga masih akan memantau pidato dari Powell berikutnya yang dapat menyoroti rencana kenaikan suku bunga The Fed.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[-]
-
China Melesat, Bursa Saham Asia Lainnya Malah Rontok!
(chd/chd)
Sentimen: negatif (99.8%)