Sentimen
Negatif (99%)
27 Jun 2023 : 18.30
Informasi Tambahan

BUMN: Bank Mandiri

Event: Idul Adha 1441 Hijriah

Tokoh Terkait

Dunia Makin Kelam, Investor Dibuat Pusing AS, China & Rusia

27 Jun 2023 : 18.30 Views 6

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Dunia Makin Kelam, Investor Dibuat Pusing AS, China & Rusia

Pasar Saham Indonesia masih relatif sepi menjelang berakhirnya perdagangan IHSG pada pekan ini.  Bursa Wall Street jatuh dan dolar Amerika Serikat (AS) naik pada perdagangan Senin karena investor berhati-hati pada aset berisiko  Pidato Ketua Bank Sentral AS, Jerome Powell, masih menjadi perhatian penting bagi investor untuk mengantisipasi arah kebijakan suku bunga pada pertemuan mendatang.

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam kemarin. Bursa saham dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencatatkan kinerja positif tetapi rupiah hancur lebur. Kekhawatiran pelaku pasar mengenai kebijakan suku bunga global yang masih hawkish membuat pasar keuangan dalam negeri tertekan.

Pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih tertekan pada perdagangan terakhir pekan ini. Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini bisa disimak pada halaman 4 artikel ini.
Menjelang libur panjang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,38% ke level 6.664,66 pada perdagangan Senin (26/6/2023).

-

-

Meski transaksi belum terbilang ramai, namun dua sektor utama mendukung kenaikan IHSG kemarin. IDX Finance menguat 0,61% dan IDX Infrastructure bertambah 0,33%.

Pada perdagangan kemarin terdapat 294 saham yang melemah, 236 saham menguat dan 213 lainnya stagnan.
Transaksi kemarin relatif lebih sepi dibandingkan dengan perdagangan Jumat (23/6/2023), melibatkan sekitar 16,1miliar sahamy ang berpindah tangan sebanyak 990 juta kali.Selain itu, nilai perdagangan tercatat mencapai Rp. 7,48 triliun lebih.

Investor asing mencatat net buy atau beli bersih sebesar Rp 113,53 miliar di seluruh pasar.

Investor asing mencatat net buy terbesar pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 132,03 miliar. Saham BMRI ditutup naik 0,99% ke level 5.125 per saham. Total volume perdagangan saham BMRI mencapai 74,94 juta dengan nilai transaksi Rp 385,29 miliar.

Saham PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) juga banyak diborong asing Rp 67,75 miliar. Saham MFIN ditutup melesat 24,65% ke level Rp 2.680 per saham. Total volume perdagangan saham MFIN mencapai 91,44 juta dengan nilai transaksi Rp 243,13 miliar.

Berikut 10 saham net buy terbesar asing pada Senin:
1. BMRI Rp 132,03 miliar
2. MFIN Rp 67,75 miliar
3. ICBP Rp 52,28 miliar
4. BBRI Rp 27,15 miliar
5. ARTO Rp 22,54 miliar
6. BUMI Rp 18,76 miliar
7. BBNI Rp 15,47 miliar
8. EXCL Rp 14,21 miliar
9. ADRO Rp 13,67 miliar
10. INKP Rp 9,81 miliar

Top gainers yang mendorong IHSG antara lain, Bank Danamon Indonesia (BDMN) yang melonjak 4,9 persen pada level Rp 2.960 per saham. Kemudian, Bank Jago (ARTO) yang menguat 4,8 persen di level Rp 3.220 per saham. Selanjutnya, Ultra Jaya Milk & Trading (ULTJ) yang naik 3,6 persen menjadi Rp 1.865 per saham.

Top losers yaitu Bukit Asam (PTBA) yang ambles 14,8 persen di level Rp 3.150 per saham. Kemudian, Dharma Polimetal (DRMA) yang terjun 7 persen pada posisi Rp 1.395 per saham. Sementara itu, Saratoga Investama (SRTG) melemah 4,6 persen di level Rp 1.655 per saham.

Investor saat ini cenderung wait and see terhadap data ekonomi penting, terutama dari Amerika Serikat (AS),, China, dan Eropa. Data-data yang akan dirilis pekan ini memiliki potensi sebagai sinyal arah perkembangan ekonomi dan kebijakan suku bunga di masa depan.

Keprihatinan investor masih terkait dengan inflasi dan suku bunga yang tinggi. AS akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023, yang akan memberikan gambaran kondisi perekonomian AS.

Dari sisi mata uang, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah di pasar spot ada di posisi Rp 15.010/US$. Rupiah melemah 0,13%.

Chief Economist Trimegah Sekuritas, Fakhrul Fulvian, tahun 2023 merupakan tren pelemahan rupiah masih akan terjadi dalam jangka pendek. Pasalnya, bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) masih akan menaikkan suku bunga pada tahun ini.
Selain The Fed, bulan Juni juga terdapat periode pembayaran dividen sehingga permintaan dolar AS meningkat.

"Tren pelemahan akan terjadi dalam jangka pendek terutama di bulan Juni tetapi pelemahan tidak akan selamanya," tutur Fakhrul, dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 26/06/2023).

Pelemahan rupiah hari ini juga dipengaruhi oleh libur panjang Idul Adha. Seperti diketahui, pemerintah menetapkan cuti bersama untuk Idul Adha pada 28-30 Juni 2023.
Artinya, hanya akan ada dua hari efektif perdagangan pada pekan ini sehingga tak menutup kemungkinan pelaku pasar akan ambil untung atau profit taking dalam jangka pendek.

Beralih ke pasar obligasi, Yield atau imbal hasil pada mayoritas Surat Berharga Negara (SBN) mengalami penurunan pada semua seri. Penurunan imbal hasil menandai jika investor tengah memburu SBN sehingga harganya naik dan imbal hasilnya turun.

Sentimen: negatif (99.6%)