Sentimen
Negatif (99%)
27 Jun 2023 : 10.12
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Ahli Usulkan Perencanaan Fase Hiperendemi Bukan Endemi

27 Jun 2023 : 17.12 Views 2

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno

Ahli Usulkan Perencanaan Fase Hiperendemi Bukan Endemi
Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu pakar dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI), Hermawan Saputra, mengusulkan pemerintah untuk mempersiapkan perencanaan secara menyeluruh sebelum memasuki fase Hiperendemi terkait Covid-19. Ia mengatakan pemerintah tak cukup hanya hanya menyiapkan protokol kesehatan.

"Negara kita potensial menjadi hiperendemi, road map-nya harus menyeluruh," kata Hermawan kepada CNNIndonesia.com (24/8).

Ia menilai permasalahan pandemi Covid-19 itu kompleks. Hermawan mengatakan yang dihadapi bukan hanya penambahan kasus paparan SarS-CoV-2, melainkan penyakit penyerta atau komorbid pasien yang bisa memperkeruh kondisi.

-

-

Hermawan menyoroti berbagai penyakit yang dianggap perisiko tinggi saat tertular SarS-CoV-2. Di antaranya stroke, jantung, gagal ginjal, tuberkolosis, malaria dan diabetes. Ia mengatakan pemerintah harus menyiapkan road map yang mengacu pada ketahanan kesehatan di masyarakat.

"Road map bukan hanya Covid-nya, tapi menyangkut risiko penyakit lain yang menjadi faktor yang memperburuk keadaan," ujarnya.

"Kalau bicara kesehatan itu, dalam road map seolah hanya rumah sakit, dokter, dokter spesialis, klinik. Padahal upaya ketahanan kesehatan masyarakat itulah yang menjadi hulu," kata Hermawan menambahkan.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Indonesia kini berpotensi masuk ke fase hiperendemi ketika beberapa negara lain masuk pada fase endemi selepas penanganan virus Corona.

"Kalaupun pandemi itu dicabut, boleh jadi menjadi endemi, bahkan hiperendemi. Indonesia potensial menjadi negara hiperendemi" ujarnya.

Sebagai informasi, endemi merupakan penyakit yang muncul dan menjadi karakteristik di wilayah tertentu. Biasanya penyakit itu bisa dikendalikan dalam waktu yang lama.

Sedangkan pandemi merujuk pada situasi wabah penyakit, yang terjadi serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas.

"Hiperendemi bisa jadi kasus itu masih tinggi, karena statusnya dicabut WHO. Artinya kasus itu belum terkendali secara signifikan," ujar Hermawan.

Hermawan mengatakan saat ini badan kesehatan dunia atau WHO belum mencabut status pandemi secara global, lantaran sebaran virus corona di sejumlah negara kian merebak termasuk di Indonesia.

Ia menilai Indonesia belum bisa mengendalikan penularan virus Corona dengan baik. Hal itu dilihatnya berdasarkan tambahan kasus positif serta kematian akibat virus Corona yang masih tinggi.

"Kita ini dilihat oleh WHO belum keluar dari critical momentum-nya malah. Artinya masih tinggi ya angka kesakitan, kematian, dan sebagainya," katanya.

Di samping itu ia memprediksi kemungkinan WHO akan mencabut pandemi di akhir tahun ini, karena beberapa negara dinilai Hermawan sudah bisa mengendalikan sebaran virus corona.

"Perkiraan saya WHO akan mencabut pandemi ini di akhir 2021. Melihat konstelasi global, banyak negara dunia yang sudah mampu mengendalikan," ucapnya.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartanto sebelumnya menuturkan Presiden Joko Widodo memiliki rencana program "Pandemik bertransisi menuju Endemik", dan mulai dilaksanakan pada 2022.

[-]

(can/ayp)

[-]

Sentimen: negatif (99.6%)