Sentimen
Positif (50%)
26 Jun 2023 : 19.54
Informasi Tambahan

Event: Idul Adha 1441 Hijriah

Kasus: pengangguran

IHSG Terseret Hawa Liburan, Dibuka Nyaris Tidak Bergerak

26 Jun 2023 : 19.54 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

IHSG Terseret Hawa Liburan, Dibuka Nyaris Tidak Bergerak

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan perdana pekan ini, Senin (26/6/23) dibuka nyaris tak berubah alias 0%.

IHSG dibuka melemah ultra tipis atau 0,21 poin menjadi 6.639,51.

Pada pukul 09.03, IHSG kembali ke zona positif naik super tipis 0,03% ke level 6.641,75. Perdagangan menunjukkan terdapat 188 saham naik, 142 saham turun sementara 238 lainnya mendatar. Perdagangan juga mencatatkan sebanyak 527 juta saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 217 miliar.

-

-

Adapun libur panjang cuti bersama Hari Raya Idul Adha pada tanggal 28–30 Juni mendatang berdampak pada pendeknya masa perdagangan bursa.

Pasar diperkirakan tidak begitu agresif karena banyak pelaku pasar yang sedang berlibur dan mengambil keuntungan (taking profit) pada pekan sebelumnya.

Pada perdagangan pekan lalu, terlihat penurunan aktivitas dengan rata-rata transaksi di bawah Rp10 triliun. Para investor saat ini cenderung mengambil posisi wait and see terhadap data ekonomi penting, terutama yang berasal dari Amerika Serikat (AS), China, dan Eropa. Data-data yang akan dirilis pekan ini memiliki potensi sebagai sinyal arah perkembangan ekonomi dan kebijakan suku bunga di masa depan.

Inflasi dan suku bunga yang tinggi masih menjadi keprihatinan bagi para investor. Pada Kamis (29/6/2023), AS akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023. Pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan ekonomi AS melambat di bawah ekspektasi. Data pertumbuhan ekonomi ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi perekonomian AS.

Selain itu, pada Rabu (28/6/2023), Ketua Bank Sentral AS, Jerome Powell, akan memberikan pidato. Pidato tersebut menjadi perhatian penting bagi para investor untuk mengantisipasi arah kebijakan suku bunga pada pertemuan mendatang.

Powell telah menegaskan kemungkinan adanya kenaikan suku bunga guna menurunkan inflasi. Meskipun suku bunga tidak dinaikkan pada pertemuan terakhir Federal Open Market Committee (FOMC), tetapi kemungkinan kenaikan suku bunga masih besar menurut Powell. Dot plot yang dirilis oleh The Fed menunjukkan kemungkinan adanya dua kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin di sisa tahun ini.

Data ekonomi penting juga akan dirilis dari AS, termasuk klaim pengangguran dan data penjualan rumah. Situasi ekonomi di AS akan memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap perekonomian Indonesia.

Pada Jumat (30/6/2023), China akan merilis data Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur. Data ini penting karena data sebelumnya menunjukkan penurunan dan belum memenuhi ekspektasi. China merupakan tujuan ekspor terbesar bagi Indonesia dan salah satu investor terbesar di negara ini. Jika PMI China terus melambat, eksportir dan pemerintah Indonesia harus waspada terhadap dampaknya.

Dalam negeri, hari ini juga akan dirilis data likuiditas perekonomian (M2) periode Mei 2023. Pertumbuhan kredit di Indonesia juga menjadi perhatian. Selain itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menggelar konferensi pers untuk membahas pencapaian belanja dan penerimaan pemerintah pada periode Januari-Mei 2023. Investor menantikan apakah pemerintah masih membukukan surplus hingga akhir Mei dan apakah ada kebijakan baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, CNBC Indonesia akan menggelar special dialogue dengan tema "Menggapai Sawit Tetap Jadi Andalan Indonesia saat Dunia Penuh Ketidakpastian". Dialog ini akan membahas kebijakan pemerintah dalam menghadapi penurunan harga komoditas sawit dan upaya pengusaha untuk mengantisipasi pelemahan harga.

Pelaku pasar diharapkan tetap waspada dan mencermati perkembangan sentimen pasar baik dari dalam maupun luar negeri. Dalam menghadapi libur panjang, IHSG kemungkinan akan menghadapi tekanan, namun data-data ekonomi dan kebijakan dari AS dan China akan menjadi faktor penentu arah pergerakan indeks.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[-]

-

Belum Sanggup Jebol 6.740, Waktunya IHSG Rehat Sejenak?
(mkh/mkh)

Sentimen: positif (50%)