BI Prediksi Inflasi Tahun Ini Meleset dari Target
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNN Indonesia --
Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi sampai akhir tahun lebih dari 6 persen. Artinya, inflasi meleset dari target pemerintah dan BI tahun ini sebesar 3 plus minus 1 persen atau 2 persen hingga 4 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan lonjakan inflasi ini memang disebabkan oleh naiknya berbagai harga barang akibat penyesuaian bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah.
"Dampak penyesuaian BBM pertalite dan solar bukan hanya dampak langsung ke tarif angkutan, tapi juga second round impact terhadap barang-barang yang lain," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/9).
Menurutnya kenaikan harga BBM akan memberikan andil tambahan sebesar 1,8 persen - 1,9 persen ke inflasi sepanjang 2022. Sehingga, inflasi sampai akhir tahun diperkirakan lebih dari 6 persen.
"Jadi, inflasi indeks harga konsumen akan sedikit lebih tinggi dari 6 persen," jelasnya.
Apalagi, kata Perry, dampak kenaikan harga BBM ini akan berlangsung sekitar tiga bulan dan dimulai dari September. Bulan ini, BI memperkirakan inflasi bakal tembus 5,89 persen.
"Bulan ini, survei pemantauan harga (inflasi) 5,89 persen dan mungkin ada kenaikan beberapa bulan dan akhir tahun sedikit di atas 6 persen. Namun setelah itu inflasi akan melandai," ujarnya.
Karenanya, Bank Indonesia melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) akan makin memperkuat koordinasi, sehingga bisa menjamin ketersediaan pasokan terutama pangan di masyarakat.
"Bersama pemerintah akan ada gerakan pengendalian pangan di 18 daerah, bukan hanya inflasi pangan, namun tarif angkutan. Semoga inflasi bisa terkendali dan meskipun akan sedikit tinggi dari 6 persen, itu puncaknya dan kembali akan menurun," tegasnya.
[-]
(ldy/sfr)
Sentimen: negatif (98.4%)