Sentimen
Positif (99%)
23 Jun 2023 : 06.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Tiongkok

5 Fakta Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Pecahkan Rekor 350 Km/Jam

23 Jun 2023 : 06.00 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

5 Fakta Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Pecahkan Rekor 350 Km/Jam
Jakarta -

Pengujian Kereta Cepat-Jakarta Bandung (KCJB) menembus kecepatan 350 kilometer (km) per jam pada Kamis, 22 Juni 2023. Kecepatan tersebut merupakan puncak kecepatan KCJB saat nanti beroperasi.

Dalam pengujian ini, waktu tempuh dari Stasiun Halim, Jakarta Timur ke Padalarang, Kabupaten Bandung Barat adalah 32 menit. Lalu dari Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung kembali menuju halim adalah 44 menit.

Uji coba ini dihadiri Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Keduanya terlihat puas atas pengalaman menjajal kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini.

-

-

Berikut 5 fakta kereta cepat diuji dengan kecepatan 350 km/jam:

1. Kesaksian Luhut-Budi Karya Jajal Kereta Cepat
Luhut dan Budi Karya membagikan pengalamannya menumpangi Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Luhut menyebut kondisi di dalam kereta cukup stabil, minim getaran dan tidak bising. Bahkan ia bisa rapat tanpa suara yang keras.

"Betapa nyamannya naik kereta api ini. Karena tingkat suara, kekedapan suara, kegoyangannya dan sebagainya, itu betul-betul sangat bagus. Kita bisa rapat di dalam tanpa suara keras, suara yang biasa aja, sangat baik," ujar Luhut di Stasiun KCIC Halim Jakarta Timur, Kamis (22/6/2023).

Senada, Budi Karya juga memuji kestabilan kereta cepat ini. "Luar biasa, 350 kilometer per jam dan stabil," ungkapnya.

Ia menjelaskan uji coba hari ini setara dengan kecepatan kereta cepat yang beroperasi di China. Uji coba dengan kecepatan 350 kilometer per jam menjadi yang pertama di Indonesia.

"Sekarang saatnya kita pada era kereta cepat dan pertama kali dilakukan dengan kecepatan yang sama yang dilakukan di Tiongkok. Kecepatan 350 km per jam ada di tiongkok di dua lokasi, dan di Indonesia pertama kali dilakukan," Budi Karya.

Sentimen: positif (99.8%)