Sentimen
Positif (100%)
22 Jun 2023 : 10.51
Informasi Tambahan

BUMN: PT Aneka Tambang Tbk

Tokoh Terkait

Harga Emas Lagi Melandai, Kok Sahamnya di RI Malah Bergairah?

22 Jun 2023 : 10.51 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Harga Emas Lagi Melandai, Kok Sahamnya di RI Malah Bergairah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pertambangan emas di Indonesia secara mayoritas menguat pada perdagangan sesi I Kamis (22/6/2023), meski harga emas acuan dunia terpantau melemah.

Per pukul 09:22 WIB, dari tujuh saham emas, lima saham terpantau menguat dan dua saham melemah.

Berikut pergerakan saham emiten tambang emas pada perdagangan sesi I hari ini.

-

-

Saham Kode Saham Harga Terakhir Perubahan Bumi Resources Minerals BRMS 143 2,88% Merdeka Copper Gold MDKA 3.060 1,66% J Resources Asia Pasifik PSAB 86 1,18% Aneka Tambang ANTM 2.030 1,00% Archi Indonesia ARCI 348 0,58% Hartadinata Abadi HRTA 454 -0,87% Wilton Makmur Indonesia SQMI 55 -1,79%

Sumber: RTI

Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) memimpin penguatan saham pertambangan emas di RI pada pagi hari ini, yakni melonjak 2,88% ke posisi Rp 143/saham.

Sedangkan untuk saham raksasa pertambangan emas RI yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga menguat masing-masing 1,66% dan 1%.

Namun, untuk saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dan saham PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) terpantau melemah masing-masing 0,87% dan 1,79%.

Menguatnya saham emas RI terjadi meski harga emas acuan dunia terpantau melemah.Pada perdagangan Rabu kemarin harga emas di pasar spot ditutup turun 0,19% di posisi US$ 1.932,26 per ton. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 16 Maret 2023 atau dalam tiga bulan terakhir.

Pelemahan tersebut memperpanjang tren negatif emas. Sang logam mulia sudah melemah dalam empat hari beruntun sejak Jumat pekan lalu. Pada periode tersebut, harga emas sepanjang bulan ini harga emas sudah jeblok 1,53%.

Harga emas sedikit membaik pada pagi hari ini. Harga emas menguat tipis 0,08% di posisi US$ 1.933,79 per troy ons.

Harga emas terkoreksi setelah Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed,) Jerome Powell menegaskan stance hawkish-nya. Powell menyampaikan itu di depan Komite Layanan Keuangan DPR AS pada Rabu dan Kamis pekan ini (21-22 Juni).

Seperti diketahui, The Fed mempertahankan suku bunga acuan di level 5-5,25% pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan lalu. Namun, The Fed mengisyaratkan adanya kenaikan suku bunga dua kali.

"Hampir semua partisipan FOMC mengatakan akan lebih tepat untuk menaikkan suku bunga lebih tinggi lagi hingga akhir tahun" tutur Powell, dikutip dari CNBC International.

Pernyataan Powel langsung membuat indeks dolar menguat ke posisi 102,07. Posisi tersebut adalah yang terkuat sejak 11 Mei tahun ini.

Pergerakan emas dan dolar AS saling berlawanan atau berkorelasi negatif. Ketika dolar AS menguat, maka harga emas cenderung tertekan. Begitu pun sebaliknya.

Pasar kini bertaruh 79% jika The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bp) pada Juli mendatang.

Analis DailyFX, Warren Venketas, memperkirakan emas bisa tertekan hebat ke depan karena penjualan besar-besaran setelah pernyataan The Fed.

"Emas akan bergerak drastis, apakah itu melemah atau menguat, dari posisi konsolidasinya seperti sekarang," tutur Venketas.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[-]

-

Harga Emas Bergairah, Saham Tambang Emas RI Ikut Ngacir
(chd/chd)

Sentimen: positif (100%)