Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Event: Idul Adha 1441 Hijriah
Kab/Kota: Tiongkok
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Jokowi Umumkan Pandemi Berakhir, Dolar Balik ke Bawah Rp15000
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah akhirnya menunjukkan penguatan melawan dolar Amerika Serikat (AS), setelah beberapa hari terakhir sempat menyentuh harga psikologis Rp 15.000/US$.
Melansir data Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,37% menjadi Rp 14.940,00/US$. Mata uang Garuda akhirnya mampu menunjukkan keperkasaannya melawan dolar AS, pasca tertekan dua hari sebelumnya.
Pada perdagangan hari sebelumnya, Selasa (20/6/2023), rupiah melemah 0,03% ke posisi Rp 14.995 per dolar.
Penguatan rupiah salah satunya ditopang oleh sentimen positif dari dalam negeri yakni berakhirnya pandemi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan status pandemi covid-19 yang sudah berjalan selama 3 tahun di Indonesia berakhir. Kini masyarakat mulai memasuki masa endemi.
"Setelah 3 tahun lebih kita berjuang bersama menghadapi pandemi covid-19 pada Rabu 21 Juni 2023 pemerintah memutuskan mencabut status pandemi dan mulai memasuki masa endemi," ungkap Jokowi dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Rabu, (21/6/2023).
Jokowi menyatakan keputusan ini mempertimbangkan banyak aspek. Terutama adalah kondisi perkembangan kasus yang semakin mendekati nihil per hari.
"Hasil survei menunjukkan 99% masyarakat Indonesia sudah memiliki antibody coivd," papar Jokowi. Dengan demikian masyarakat bisa menikmati aktivitas libur panjang pada Idul Adha.
Penguatan rupiah berlawanan dengan mata uang Asia lainnya yang malah terkoreksi menantikan pidato Jerome Powell selaku Ketua The Fed. Pidato terkait kelanjutan sikap The Fed terkait suku bunganya menjadi faktor keraguan pelaku pasar untuk berinvestasi.
Di sisi lain, The Fed juga telah mengindikasikan masih akan bersikap hawkish dengan potensi menaikkan suku bunga sebanyak dua kali sepanjang tahun ini.
Melansir Reuters, klarifikasi hawkish dari Powell akan memperkuat suku bunga yang lebih tinggi untuk periode yang lebih panjang, kata ahli valas OCBC, Christoper Wong.
Wong melanjutkan dengan mengatakan bahwa mendukung dolar akan memberikan tekanan ke bawah pada sebagian besar mata uang Asia.
"Jika dia (Powell) menahan pembicaraan tentang dua kenaikan tahun ini, maka pasar dapat menikmati istirahat," tambah Wong, dikutip Reuters.
Selain itu, potensi kenaikan suku bunga ini menjadi sentimen bank sentral negara lain untuk mengikuti keputusan tersebut.
Hal tersebut disebabkan kenaikan suku bunga The Fed berpotensi mendorong pelemahan mata uang negara lain, sehingga bank sentral negara lain perlu melakukan penyesuaian suku bunga.
Di sisi lain, Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga di level hingga 5,75%. Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada pada hari ini dan besok.
Polling CNBC Indonesia yang melibatkan 13 institusi memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,75%. Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.
Pelemahan rupiah dan mata uang Asia dalam beberapa hari terakhir juga diperparah dengan permasalahan krisis likuiditas China yang mengharuskannya menurunkan suku bunga. Bank Sentral China, The People Bank of China (PBoC),
Berbagai sentimen negatif mendorong pelemahan mata uang Asia. Mata uang won Korea Selatan melemah 1% dan baht Thailand tercatat merosot 0,6%.
Dengan suku bunga yang tetap sementara AS masih berpotensi naik maka real rate antara Indonesia dan AS bisa semakin tergerus.
AS yang masih akan menaikkan suku bunganya akan cenderung mengalami penguatan mata uang dibanding Indonesia yang masih nyaman bertahan dengan suku bunga saat ini.
Bank Sentral China ThePeople's Bank of China (PBoC)hari ini memangkas suku bunga untuk dua jenis bunga pinjaman. Ini adalah kali pertama PBoC memangkas suku bunga sejak Agustus 2022.
Bunga pinjaman atau loan prime rate (LPR) tenor 1 tahun dipangkas 10 bps menjadi 3,55% sementara untuk 5 tahun dipangkas 10 bps menjadi 4,2%.
Pemangkasan suku bunga ini merupakan upaya China untuk mempercepat pemulihan ekonomi mereka.
Tiongkok belum mampu menggerakkan ekonomi mereka dengan cepat meskipun Negara Tirai Bambu sudah membuka perbatasan sejak Januari 2023.
Bunga pinjaman atau loan prime rate (LPR) tenor 1 tahun dipangkas 10 bps menjadi 3,55% sementara untuk 5 tahun dipangkas 10 bps menjadi 4,2%.
Pemangkasan suku bunga ini merupakan upaya China untuk mempercepat pemulihan ekonomi mereka.
Tiongkok belum mampu menggerakkan ekonomi mereka dengan cepat meskipun Negara Tirai Bambu sudah membuka perbatasan sejak Januari 2023.
[-]
-
Bukan BI, Gerak Rupiah Masih Ditentukan AS & The Fed
(mza/mza)
Sentimen: negatif (78%)