Sentimen
Positif (98%)
21 Jun 2023 : 19.53
Informasi Tambahan

BUMN: BRI, Bank Mandiri

Kab/Kota: Beijing

Kasus: zona merah, Zona Hijau

Tiga Hari Beruntun Merah, IHSG Punya Kesempatan Rebound

21 Jun 2023 : 19.53 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Tiga Hari Beruntun Merah, IHSG Punya Kesempatan Rebound

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di zona merah hingga penutupan perdagangan Senin (19/6/2023).

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan sesi II, IHSG turun 0,19% menjadi 6.686,05.

Transaksi pada Senin melibatkan sekitar 18 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Selain itu, nilai perdagangan tercatat mencapai Rp7,8 triliun lebih.

-

-

Sebanyak 269 saham yang melemah, 254 saham menguat sementara 218 lainnya stagnan.

Dengan demikian dalam lima hari perdagangan, IHSG terkoreksi 0,54%. Lebih lanjut, secara year to date (ytd) indeks membukukan koreksi sebesar 2,40%.

Berdasarkan data Refinitiv, setengah dari total sektor melemah dengan sektor energi menjadi yang paling merugikan indeks turun 0,49% disusul sektor Kesehatan dan Teknologi yang secara bersamaan melandai 0,46%.

Adapun lima saham dengan kapitalisasi raksasa yang menjadi laggard IHSG berdasarkan bobot indeks poinnya adalah sebagai berikut:

1. PT Bank Central Asia Tbk (-3,52)

2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (-3,05)

3. PT Indofood Tbk (-2,44)

4. PT Bank Mandiri Tbk (-2,35)

5. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (-1,98)

Investor saat ini tengah memperhatikan dampak kebijakan The Fed yang menahan suku bunga namun tetap memberikan sinyal kenaikan ke depan. Artinya, gonjang-ganjing ekonomi memang belum berakhir.

Selama pekan ini, keputusan suku bunga akan menjadi fokus utama investor Tanah Air.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 21-22 Juni mendatang.

Pada Kamis (22/6), RDG akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuan. Sejauh ini, pelaku pasar memproyeksikan BI masih akan kembali menahan suku bunga di level 5,75%.

Hingga rapat terakhir pada bulan lalu, itu berarti suku bunga sebesar 5,75% kemudian ditahan selama empat bulan terakhir.

Untuk rilis data makro, pada Senin dan Selasa waktu AS, pelaku pasar akan mencermati data terbaru soal pasar perumahaan AS, termasuk izin bangunan dan perumahan baru untuk bulan Mei, dan Indeks Pasar Perumahan NAHB untuk Juni.

Kemudian, pada Rabu dan Kamis, Ketua bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell akan memberikan testimoni di depan Kongres, sebagai bagian dari testimoni tengah tahunan tentang kebijakan moneter.

Sementara, kunjungan diplomatik Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke China masih akan menjadi headline yang diamati pelaku pasar global.

Pada Senin (19/6), Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada Antony Blinken bahwa "sangat baik" adanya kemajuan dalam memperbaiki hubungan bilateral antara AS dan China, dua ekonomi terbesar di dunia, selama kunjungannya ke Beijing.

"Saya berharap melalui kunjungan ini, Tuan Menteri, Anda akan memberikan kontribusi positif yang lebih dalam menstabilkan hubungan antara China dan AS," kata Xi kepada diplomat AS pada Senin, sebagaimana disampaikan dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri China, dikutip BloombergNews, Senin (19/6).

Analisis Teknikal

Foto: Refinitiv
Teknikal IHSG

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Senin, IHSG menguji MA 20 yang berada di level 6.686 dan masih berada di kisaran area tersebut.

Sejauh ini, IHSG masih tertahan di bawah resistance 6.719 yang merupakan area Fibonacci 38,2%. Level tersebut menjadi area kunci bagi IHSG akhir-akhir ini lantaran IHSG masih belum sanggup menerobos ke atas.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI turun ke 46,25.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD berada di atas garis sinyal, dengan histogram yang masih di area positif.

Hari ini, IHSG kembali berpotensi bergerak mixed dan akan menguji support di 6.686 (MA 20) sebelum melanjutkan pergerakan selanjutnya.

Apabila mampu bertahan di atas support MA 20 tersebut, IHSG berpotensi kembali menguji 6.719 (Fibonacci 38,2%). Namun, apabila gagal, IHSG akan menjajal support 6.659 (Fibonacci 23,6%).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[-]

-

Tekanan Powell Mereda, IHSG Berpeluang Ditutup di Zona Hijau
(trp/fsd)

Sentimen: positif (98.8%)