Sudah Pangkas 5.000 Pegawai, Startup Rp 330 T Mau PHK Lagi
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan teknologi pendidikan raksasa asal India, Byju, dikabarkan kembali memangkas jumlah pegawainya. Kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal kali ini bakal memakan korban hingga 1.000 orang.
Tech Crunch melaporkan bahwa Byju berencana melakukan PHK atas 500 hingga 1.000 orang. Kali ini, posisi yang dipangkas bukan hanya di divisi penjualan. Langkah efisiensi ini bertujuan untuk memperbaiki neraca keuangan perusahaan.
Dalam setahun terakhir, padahal Byju sudah mem-PHK lebih dari 5.000 orang. Pada Oktober 2022, Byju mengumumkan pengurangan 5 persen dari total pegawai yang berarti sekitar 2.500 orang terkena PHK.
Pada bulan Juni 2022, mereka juga melakukan pemangkasan ribuan karyawan di anak usahanya.
"Pada 27 Juni dan 28 Juni, Byju memberhentikan lebih dari 1.500 karyawan dari Toppr dan White Hat Jr, dua perusahaan yang diakuisisi dalam dua tahun terakhir," lapor Money Control menurut para sumber, dikutip dari Business Standard. "Pada 29 Juni, Byju mengirim email ke hampir 1.000 karyawan di tim intinya," imbuhnya
Gelombang PHK baru ini adalah upaya perusahaan menekan biaya agar bisa mencapai titik profit.
Byju adalah startup India paling besar, sempat mencapai valuasi US$ 22 miliar (sekitar Rp 330 triliun). Perusahaan yang berbasis di Bengaluru ini mempekerjakan lebih dari 40.000 orang dan beroperasi secara global, dengan pasar utama di Asia Selatan dan Timur Tengah.
Sebelum diterpa tech winter, Byju dikabarkan tengah menempuh proses menjadi perusahaan terbuka. Namun, rencana IPO batal seiring dengan pengetatan likuiditas di pasar finansial global.
Byju didukung oleh investor kelas kakap dari seluruh dunia termasuk Prosus Ventures (pemilik OLX), Chan Zuckerberg Initiatives (dana kelolaan milik pendiri Facebook Mark Zuckerberg, dan Sequoia Capital India. Berdasarkan data yang dipublikasikan, Byju telah menggalang dana melebihi US$ 6 miliar sejak berdiri.
[-]
(dem/dem)
Sentimen: netral (79.5%)