Elshinta.com - Kelompok Terbang atau Kloter 24 merupakan Kloter pemberangkatan terakhir dari Embarkasi Medan. Sebanyak 17 orang jamaah calon haji yang berasal dari Kota Medan, Kabupaten Batubara, Kabupaten dan Asahan beserta petugas haji, dijadwalkan berangkat Sabtu sore (17/6/2023) langsung menuju Bandara Kualanamu Deli Serdang, selanjutnya bersiap menuju kota suci Mekkah.

Salah seorang jamaah Kloter 24 diantaranya Rektor UIN SU Prof Dr Nurhayati, M.Ag juga ikut dalam rombongan jamaah Kloter 24 ini. Dan Kloter ini merupakan Kloter gabungan dengan jamaah calon haji dari Kota Solo Propinsi Jawa Tengah.

Prof Nurhayati berangkat bersama jamaah reguler lainnya yang berjumlah 367 orang, merupakan Kloter gabungan dari Embarkasi Medan dan Embarkasi solo.

"Alhamdulillah pelaksana haji tahun ini pelayanannya lebih baik dari tahun sebelumnya, ada perubahan secara signifikan dan jamaah begitu  terlayani dengan sangat baik," ujar Prof Nurhayati kepada media, Jumat (16/6) di sela-sela persiapan keberangkatan dari Asrama Haji Medan, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan.

Lebih jauh disampaikan Rektor UIN SU ini, bahwa persiapan keberangkatan haji ini sudah di persiapkan sejak tahun 2012 lalu. Dan rezekinya berangkat pada tahun 2023 ini.

"Ini mungkin rezeki yang Allah SWT berikan, tahun ini berangkat menunaikan haji sekaligus menerima amanah sebagai Rektor, ini sesuatu yang teramat sangat luar biasa, dan Insya Allah saat di Kota suci nanti saya mendoakan untuk kita semua termasuk UIN SU agar lebih maju dan berkembang sesuai harapan kita semua ,"sambung Rektor UIN SU perempuan pertama ini.

Hal lain yang disampaikan Rektor, terkait pelaksana harian Rektor, selama Rektor menjalankan ibadah haji, maka sudah di tunjuk Plh Rektor yaitu Wakil Rektor I yang bertugas menjalankan tugas-tugas yang sudah di sampaikan Rektor.

"Untuk kelancaran tugas keseharian di Kampus, maka saya sudah menunjuk Wakil Rektor I bidang akademik saudara Prof Akmal Tarigan untuk melaksanakan tugas-tugas rutinitas dan bukan hal-hal yang bersifat strategis," ujar Prof Nurhayati diakhir wawancara.