Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Tokoh Terkait
DPR Minta Tambah Pesawat, Ini Kata Bos Garuda Indonesia
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten maskapai BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) diminta untuk menambah jumlah armada pesawat dengan harapan dapat membuat harga tiket menjadi lebih terjangkau.
Anggota Komisi VI DPR Nusron Wahid membandingkan harga tiket maskapai swasta seperti Lion Group yang menjual harga tiket pesawat yang lebih nurah dibandingkan Garuda Indonesia. Menurutnya, penambahan armada dapat menurunkan harga tiket.
"Kita pakai teori ekonomi aja, supply and demand kenapa tiket Garuda ini mahal? Kemudian diimbangi dengan Batik yang semula murah jadi mahal," ujarnya saaat RDP di gedung DPR RI, Selasa (13/6).
Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra menanggapi, saat ini jumlah armada pesawat yang beroperasi sekitar 50 pesawat. Perseroan akan terus melakukan penambahan armada dengan mengutamakan keamanan dan kualitas.
"Untuk kualitas pesawat, kita memang terus menerus melakukan maintenance dan harap dipahami, kami tegaskan bahwa itu adalah nomor satu, maintenance pesawat karena kami mengedepankan safety," tuturnya.
Irfan mengungkapkan, pendapatan rata-rata per pesawat mencapai US$ 26 juta atau naik sebesar 11,29% dibandingkan sebelum pandemi. Menurutnya, capaian tersebut diperoleh seiring adanya dua pesawat, yakni CRJ-1000 dan ATR yang telah dikembalikan kepada para lessor melalui proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang dilakukan oleh maskapai plat merah tersebut.
"Kita mampu meningkatkan pendapatan pesawat dalam hitungan tahunan itu karena tidak meneruskan dua pesawat tersebut, kita mampu meningkatkan pendapatan menjadi US$ 26 juta per pesawat," pungkasnya.
[-]
-
Kata Siapa Garuda Butuh Investor, Duitnya Tebal! Nih Buktinya(rob/ayh)
Sentimen: positif (91.4%)