Pemerintah Siapkan Insentif buat Selamatkan Industri Tekstil yang Babak Belur
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Kementerian Perindustrian tengah menyiapkan pemberian insentif untuk subsektor padat karya yang mengalami penurunan permintaan ekspor, salah satunya industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Bentuk insentif tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, industri tekstil menjadi salah satu sektor yang tengah mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Saat ini, pihaknya masih dalam tahapan pembahasan menyangkut rencana pemberian insentif tersebut.
"Tekstil itu kita berikan perhatian untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Bisa bentuknya insentif, itu pasti baik ya. Dan ini kita akan bicarakan, kita akan bicarakan dan kita akan pantau terus, kita pantau terus seberapa besar tertekannya ya, sektor TBT," katanya, saat ditemui usai Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VII DPR RI, di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (12/6/2023).
Namun, Agus belum dapat memastikan seperti apa bentuk dari insentif yang akan diberikan. Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari pajak, harga energi murah, bea masuk ditanggung pemerintah, hingga bea bahan baku.
"So many option untuk kita lakukan atau berikan insentif," imbuhnya.
Menurutnya, insentif tidak hanya perlu diberikan kepada industri tekstil, tetapi juga pada sektor-sektor manufaktur lainnya yang terdampak penurunan ekspor. Agus menilai, pemberian insentif cukup efektif dalam membantu menyelesaikan permasalahan ini.
Di sisi lain, saat ini Purchasing Managers Index (PMI) pada Mei 2023 berada pada angka 50,3 poin. Angka ini masih menunjukkan ekspansi, namun ekspansi tersebut berkurang dari sebelumnya alias turun 2,4 poin dari bulan sebelumnya. Oleh karena itu, saat ini Kemenperin akan berfokus dalam menyelamatkan industri TPT dan subsektor lainnya.
"Turun, tapi masih ekspansi. Alhamdulillah udah 18 bulan ya berturut-turut kita ekspansi, tentu dalam sejarah. Tapi ya kewaspadaan dan hati-hati dan juga alarming itu juga harus ada di kita. Sebab itu, kita membedah seluruh subsektor yang terdampak. Jadi seluruh subsektor yang terdampak tentu juga kategori subsektor yang penyerapan tenaga kerjanya besar, salah satunya memang tekstil," ujarnya.
Sebagai tambahan informasi, pemberian insentif oleh Kemenperin telah disampaikan sebelumnya oleh Agus pada pekan lalu. Pihaknya akan memberikan penguatan di pasar domestik melalui pemberian insentif. Sektor yang disasar adalah industri padat karya demi meminimalisir PHK.
"Itu yang akan kita prioritaskan, kita utamakan adalah industri yang mempunyai multiplier effect tinggi, sebut saja padat karya misalnya. Itu sektor-sektor yang akan kita carikan insentif agar tidak semakin meningkatkan PHK," kata Agus, di Kementerian Perindustrian, Jumat (9/6/2023).
(das/das)Sentimen: positif (100%)