Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: California
Kasus: PHK
Tokoh Terkait
Twitter Dituding Ogah Bayar Tagihan Google Cloud
Detik.com Jenis Media: Tekno
Twitter disebut menolak membayar tagihan Google Cloud-nya, padahal kontraknya akan habis dan perlu diperbarui pada bulan ini.
Jika Twitter tak memperpanjang kontraknya dengan Google Cloud, akan ada beberapa layanan Twitter yang terdampak dan harus dimatikan. Pasalnya Google Cloud ini menjadi tulang punggung untuk fitur anti spam, pelecehan dan eksploitasi seksual anak.
Menurut Platformer, kontrak kerja sama Twitter dengan Google Cloud ini dimulai sebelum Elon Musk mengakuisisi Twitter. Tujuannya untuk memerangi spam, melindungi akun, dan banyak hal lain.
Tak diketahui apa alasan Twitter menolak membayar tagihannya ini. Namun yang jelas jika sampai kontrak tersebut tak diperpanjang, fungsi tim trust and safety Twitter akan terganggu. Kabarnya, Twitter sudah berusaha melakukan negosiasi ulang terhadap kontrak ini sejak Maret lalu.
Sebagai informasi, Twitter menggunakan beberapa layanan cloud yang berbeda untuk server dan bermacam fiturnya, yaitu Amazon dan Google. Nah, kerja sama Twitter dengan Amazon pun tak mulus-mulus amat.
Pasalnya pada Maret lalu Amazon sudah memperingatkan Twitter kalau mereka akan menahan pembayaran iklan ke Twitter karena perusahaan berlogo burung biru itu juga menunggak tagihan layanan cloud computing Amazon Web Services, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Senin (12/6/2023).
Sejak diakuisisi Musk, banyak perubahan besar yang menghebohkan terjadi di Twitter, terutama yang terkait pada pengiritan biaya. Mereka mem-PHK ribuan pegawai dan Musk memerintahkan tim Twitter untuk mengirit pengeluaran untuk infrastruktur, termasuk pengeluaran untuk layanan cloud, sebesar USD 1 miliar.
Pada Februari lalu mereka pun digugat perusahaan vendor setelah gagal membayar tagihan. Setidaknya ada enam perusahaan yang menyeret Twitter ke pengadilan karena masalah tagihan.
Gugatan terbaru kepada Twitter dilayangkan oleh startup Writer, Inc. Dalam gugatannya yang didaftarkan di California Superior Court, Writer mengatakan Twitter gagal membayar tagihan sebesar USD 113.586 atau sekitar Rp 1,7 miliar.
Writer sendiri merupakan perusahaan kecerdasan buatan (AI) yang membantu karyawan menciptakan konten yang sesuai dengan standar perusahaan untuk brand, copywriting, dan lain-lain. Startup ini sebelumnya dikenal dengan nama Cordoba.
Writer menjadi perusahaan keenam yang menggugat Twitter di Amerika Serikat karena pelanggaran kontrak dan gagal bayar tagihan. Twitter sendiri baru saja diambil alih oleh Elon Musk setelah dibeli dengan nilai USD 44 miliar pada Oktober 2022.
Simak Video "300 Startup Daftar Kemitraan di Google Cloud"
[-]
(asj/afr)
Sentimen: negatif (99%)