Status juara bertahan tak membuat Ginting terbebani di Singapura
Antaranews.com Jenis Media: Sport
Pemain unggulan kedua itu berusaha bermain sebaik mungkin saat menghadapi siapapun, karena setiap lawan punya peluang untuk menjuarai turnamen berkategori BWF Super 750 itu.
"Sebagai juara bertahan, saya tidak memikirkan ke sana. Saya hanya mencoba karena semua pemain kini pasti memiliki kans yang sama. Saya hanya mencoba tampil maksimal," kata Ginting dalam informasi resmi PP PBSI di Jakarta, Kamis.
Namun Ginting tak memungkiri bahwa ia masih berhasrat mempertahankan gelar juaranya. Ia pun sebisa mungkin melakukan persiapan matang, seperti menentukan strategi dan mengasah mental bertanding.
"Mulai dari persiapan dari mempersiapkan pola strategi permainan dan mental pikiran. Saya mencoba semaksimal mungkin di setiap pertandingan yang akan saya jalani," ungkapnya.
. Permainan netting jadi penyelamat Pram/Yere pada awal Singapore Open
Sebelumnya, Ginting lolos dari babak pertama Singapore Open setelah mengalahkan Ng Ka Long Angus dengan skor 21-15, 24-22. Ia bersyukur bisa menyudahi pertandingan dengan hasil yang baik dan tidak mengalami cedera.
Kesulitan yang dialami Ginting lebih banyak pada aspek teknis di lapangan saat menghadapi pemain asal Hong Kong tersebut.
Ia menjelaskan, shuttlecock yang cukup ringan membuat lajunya cukup kencang dan sulit dikendalikan. Sebisa mungkin ia terus beradaptasi dengan pergerakan kok dengan menjaga ketinggian pukulan ke arah lawan.
Ginting juga sempat mengalami setting jelang akhir gim kedua. Ia pun tampil nekat dan berusaha lebih berani agar bisa menguasai ritme pukulan dari depan net dan mengamankan match point tersebut.
"Laju shuttlecocknya cukup kencang dan kurang bisa dikontrol. Jadi agak liar sedikit sih kalau kita bisa bilang. Jadi di gim pertama sebisa mungkin tidak banyak melakukan pukulan ke belakang atau mengangkat atau lob. Sebisa mungkin harus lebih tenang juga," ujar Ginting.
. Apri/Fadia tundukkan wakil tuan rumah pada awal Singapore Open
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2023
Sentimen: positif (66.7%)