Sentimen
Positif (88%)
8 Jun 2023 : 14.30
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Tesla

Kab/Kota: Beijing, Tiongkok

Kasus: Teroris

Tokoh Terkait

Berkunjung ke Negeri Tirai Bambu, Elon Musk Bongkar Rencana China Punya Regulasi Atur AI

8 Jun 2023 : 14.30 Views 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Tekno

Berkunjung ke Negeri Tirai Bambu, Elon Musk Bongkar Rencana China Punya Regulasi Atur AI

Liputan6.com, Jakarta Dalam kunjungannya ke China baru-baru ini, CEO Tesla Elon Musk mengungkapkan bahwa dirinya juga bicara soal kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Seperti diketahui, pemilik Twitter ini mengadakan pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi di Beijing, China serta menemui para karyawan Tesla di sana pada pekan lalu.

"Sesuatu yang perlu dicatat adalah dalam perjalanan saya baru-baru ini ke China, dengan pimpinan senior di sana, saya pikir, kami punya beberapa diskusi yang sangat produktif tentang risiko kecerdasan buatan, dan perlunya pengawasan atau regulasi," ujarnya.

"Dan pemahaman saya dari percakapan itu adalah bahwa China akan memulai regulasi AI di China," kata Elon Musk dalam diskusi bersama Robert Kennedy Jr. di Space Twitter, seperti dikutip dari The Straits Times, Kamis (8/6/2023).

Elon Musk sendiri tidak membuat cuitan apa pun saat berada di Tiongkok. Di samping itu, Tesla juga belum merilis apa-apa soal pertemuan bos besar mereka dengan para pejabat setempat.

Namun, media resmi China mengatakan Musk memuji negara itu, serta menyatakan "kepercayaan penuh pada pasar Tiongkok."

Di tengah pesatnya kemajuan AI yang naik karena popularitas ChatGPT, perusahaan China juga mulai banyak yang ikut terjun untuk mengembangan alat berbasis kecerdasan buatan garapan mereka sendiri.

Pemerintah Tiongkok pun tengah menggarap aturan, yang mengharuskan produk AI baru menjalani penilaian keamanan sebelum dirilis, serta proses memastikan produk mencerminkan "nilai-nilai inti sosialis."

Aturan "Administrative Measures for Generative Artificial Intelligence Services" ini juga melarang konten yang mempromosikan "propaganda teroris atau ekstremis", "kebencian etnis", atau "konten lain bisa mengganggu tatanan ekonomi dan sosial."

Tidak hanya berdampak positif, kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) juga dapat menjadi senjata yang berbahaya di era digital saat ini. Tidak hanya dapat menyebarkan hoax dengan mudah, kebenaran informasi dalam AI juga sulit dikenali s...

Sentimen: positif (88.3%)