Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam menguat ke posisi Rp950 ribu per gram pada Kamis (8/9). Harga emas tercatat naik Rp4.000 dari Rp946 ribu per gram pada perdagangan sebelumnya.

Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) yang naik Rp6.000 dari Rp817 ribu per gram menjadi Rp823 ribu per gram.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp525 ribu, 2 gram Rp1,84 juta, 3 gram Rp2,73 juta, 5 gram Rp4,52 juta, 10 gram Rp8,99 juta, 25 gram Rp22,36 juta, dan 50 gram Rp44,64 juta.

-

-

Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp89,21 juta, 250 gram Rp222,76 juta, 500 gram Rp445,32 juta, dan 1 kilogram Rp890,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan, pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara itu, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX melemah 0,01 persen menjadi US$1.727,7 per troy ons. Begitu juga dengan harga emas di perdagangan spot yang turun 0,13 persen ke US$1.716,1 per troy ons pada pagi ini.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan harga emas internasional tetap berada di zona merah hari ini. Sebab, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed masih tinggi.

"(Situasi ini) masih berpeluang menjadi alasan untuk menekan harga emas spot lagi," ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Ketika suku bunga The Fed naik, maka dolar AS otomatis akan semakin perkasa. Penguatan mata uang Negeri Paman Sam ini akan menekan harga emas.

Sebaliknya, harga emas akan menguat ketika dolar AS tertekan. Dengan demikian, pengaruh sentimen bunga acuan The Fed besar terhadap pergerakan harga emas.

"Hari ini harga emas spot masih berpotensi tertekan selama berada di bawah kisaran resistance US$1.725 dengan potensi tekanan ke arah US$1.700 per troy ons," tutup Ariston.

[-]