Sentimen
Positif (98%)
7 Jun 2023 : 19.00

Bertemu PIP, Ketua DPD RI Tegaskan Saat Ini Momentum Untuk Sistem Bernegara

8 Jun 2023 : 02.00 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Politik

Bertemu PIP, Ketua DPD RI Tegaskan Saat Ini Momentum Untuk Sistem Bernegara

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menerima audiensi Pengurus Pusat Perkumpulan Intelektual Pemuda (PIP) Indonesia di Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Hadir Ketua PIP Fitra Ananda, Bendahara Umum, Firmansyah dan beberapa Kepala bidang yaitu Surya Aji, Eli Fatmawati dan Zahra. Ketua DPD RI didampingi Senator asal Banten, Habib Ali Alwi.

Kepada delegasi PIP, LaNyalla menyatakan saat ini merupakan momentum untuk melakukan perubahan arah perjalanan bangsa, dengan melakukan koreksi sistem tata negara dan ekonomi.

Karena itu dia meminta generasi muda untuk membuka mata terhadap berbagai penyimpangan dan paradoksal yang terjadi pada bangsa.

"Anak-muda jangan terkecoh dengan situasi negara sekarang. Rakyat jauh dari kata sejahtera. Utang semakin menumpuk. Sumber Daya Alam yang melimpah yang harusnya untuk kemakmuran rakyat justru salah dalam pengelolaannya," ujar LaNyalla.

Kondisi itu, lanjut dia, tidak boleh dibiarkan. Sudah waktunya anak-anak muda menjadi generasi pelurus bangsa.

"Iya, generasi muda bukan lagi penerus bangsa, tetapi pelurus bangsa. Kalau penerus berarti kalian hanya meneruskan pembelokan-pembelokan yang terjadi," tegasnya.

Dikatakan LaNyalla, saat inilah waktunya bangkit dan melakukan koreksi dengan mendorong bangsa kembali kepada Pancasila. Faktanya amandemen konstitusi tahun 1999 hingga 2002 telah mengganti lebih dari 95 persen pasal-pasal di dalam Undang-Undang Dasar 1945 Naskah Asli.

"Perjuangan DPD RI sekarang adalah

mengembalikan Pancasila sebagai norma hukum tertinggi, yang terjabarkan melalui Pasal-Pasal di dalam Konstitusi," tuturnya.

Karena itu, dia mengajak para intelektual muda di PIP mendorong lahirnya Konsensus Nasional untuk memperbaiki kelemahan naskah asli konstitusi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

"Kita sempurnakan naskah asli UUD 1945 dengan teknik adendum, tanpa mengubah konstruksi sistem bernegara yang telah dirumuskan para pendiri bangsa," ucap LaNyalla.

Sentimen: positif (98.1%)