Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: BTS
Tokoh Terkait
Kabel Semrawut Biang Kerok Internet Mahal, Ini Solusinya
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Sharing infrastruktur telekomunikasi terus didorong. Namun para pelaku industri harus duduk bersama untuk menghitung standar harganya.
Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan saat ini banyak pihak yang ingin membangun infrastruktur sendiri. Penyebabnya adalah infrastruktur yang ada saat ini ditawarkan dengan tarif terlalu mahal.
"Sharing infrastructure harus bicara standar harga. Kenapa orang mau membangun jaringan sendiri karena yang lain jualnya kemahalan. Temen-temen harus bisa berhitung lagi," kata Semuel, dalam Telco Summit 2023 CNBC Indonesia, Selasa (6/6/2023).
Investasi infrastruktur bersifat jangka panjang dan sudah jadi komoditas. Jadi perlu berpikir soal investasi yang dikeluarkan.
Ini bisa dilakukan dengan para pelaku industri membicarakan lagi soal berbagi infrastruktur tersebut. "Kalau terus bersaing dan membangun di tempat yang sama, artinya kabel menumpuk di satu tempat. Marketnya makin berebut," jelasnya.
Hal tersebut juga termasuk soal penggunaan infrastruktur tower BTS. Penggunaannya jadi tidak efisien jika hanya diisi untuk 2-3 operator, untuk itu tidak hanya berbagi namun perlu juga konsolidasi.
Jika itu semua tidak lakukan, Semuel kembali menegaskan investasi yang dikeluarkan untuk infrastruktur telekomunikasi menjadi tidak efisiensi.
Selain itu, Semuel juga mengajak untuk review industri telekomunikasi secara menyeluruh. Bukan hanya infrastruktur, namun juga layanan yang ada.
"Perlu juga saya tawarkan kita duduk industri dan pemerintah, unutuk solusi ke depannya. Sudah saatnya kita mereview peraturan [soal telekomunikasi] tahun 1999," ujar Semuel.
[-]
-
Tengok Masa Depan Telekomunikasi RI di Telco Summit 2023
Sentimen: negatif (57.1%)