Sentimen
Negatif (87%)
7 Jun 2023 : 06.48
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Kab/Kota: Tiongkok

Tokoh Terkait

The Fed Diramal Tak Kerek Suku Bunga, Rupiah Menguat Lagi

7 Jun 2023 : 06.48 Views 5

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

The Fed Diramal Tak Kerek Suku Bunga, Rupiah Menguat Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Hingga penutupan perdagangan Selasa (6/6/2023), rupiah mampu mempertahankan penguatan 0,2% melawan dolar Amerika Serikat (AS) menjadi Rp14.855,00/US$ di pasar spot. Rupiah kembali menguat pasca berhari-hari tertekan dolar. Sejak awal Juni, Mata Uang Garuda sudah menguat 1%.

Penguatan ini disinyalir berkat perbaikan fundamental dari rupiah, sehingga prospek ke depan masih akan menunjukkan penguatan.

Inflasi tahunan Indonesia berada di kisaran target Bank Indonesia (BI) yaitu 2-4% sejak Juni 2022. Inflasi Indonesia berada di 4% bulan lalu berdasarkan data biro statistik. BI telah menaikkan total suku bunga sebesar 225 basis poin.

-

-

Melansir Reuters, Analis Goldman Sachs menyatakan, "Dengan siklus pengetatan Fed yang kemungkinan akan berakhir, inflasi utama yang menurun, dan Rupiah yang lebih stabil, kami terus memperkirakan Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga kebijakan dalam beberapa bulan mendatang."

Analis Barclays memperkirakan suku bunga BI akan turun 75 bps pada semester pertama 2024. Selain itu, rapat BI selanjutnya terjadwal pada 21-22 Juni mendatang.

Secara terpisah, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan kembali bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat menguat, mencerminkan fundamental yang membaik.

Di sisi lain, mata uang Asia diperdagangkan beragam hari ini, dengan penurunan terdalam terjadi pada Baht Thailand. Thai Baht melemah sebanyak 0,7%, pasca tingkat inflasi bulan Mei Thailand turun ke level terendah dalam 21 bulan.

Namun, penurunan inflasi Thailand disebabkan harga barang pada 2022 yang sangat tinggi, khususnya pada energi dan makanan. Sehingga, inflasi Thailand belum menunjukkan adanya perbaikan signifikan.

Analis Goldman Sachs menyarankan untuk suku bunga Thailand tetap dipertahankan untuk sepanjang tahun ini, mengingat inflasi yang mulai melemah.

Pekan lalu, Bank Sentral Thailand menaikkan suku bunga kebijakan sebesar seperempat poin menjadi 2%. Kebijakan suku bunga Thailand selanjutnya akan diumumkan pada 2 Agustus.

Selain itu, mata uang Asia yang mengalami pelemahan diantaranya China dan Malaysia. Yuan Tiongkok terkoreksi 0,5%, Malaysia Ringgit melemah 0,1%. Penguatan terlihat pada mata uang India yang menguat 0,1%.

Padahal, perekonomian dan dolar AS menunjukkan adanya pelemahan. Indeks dolar jatuh ke 103,85.

Pelemahan ini menjadi sentiment positif pasar negara berkembang Asia, karena pasar Asia dapat meningkatkan posisi neraca pembayaran sambil menarik arus masuk modal dan mengurangi beban utang luar negeri.

Inflasi AS yang direvisi pada kuartal-I dan pasar tenaga kerja yang cenderung masih kuat berisiko bahwa The Fed masih akan hawkish pada pertemuan mendatang.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[-]

-

Video: Menguat Lebih Dari 1%, Rupiah Tembus Rp 14.985/USD
(mza/mza)

Sentimen: negatif (87.7%)