Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Toyota, Tesla, Starbucks
Kab/Kota: Beijing, Shanghai
Tokoh Terkait
Morgan
Warga China Kesengsem Elon Musk, Disambut Tiga Menteri
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk disambut dengan meriah oleh warga China. Bahkan, beberapa penduduk China berharap agar CEO Tesla tersebut menjadi Presiden Amerika Serikat berikutnya.
Sejak mendarat di Beijing pada Selasa, menurut Reuters, Musk telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri China, Menteri Perdagangan China, dan Menteri Industri China. Selain itu, Musk diketahui makan malam bersama Komisaris Utama CATL, perusahaan pemasok baterai.
Komentar soal Elon Musk membanjiri media sosial China. "Ia adalah idola dunia," kata salah seorang warganet China. "Elon Musk luar biasa, jika saka China punya seseorang seperti Elon Musk," kata pengguna media sosial lainnya.
Musk bukan CEO pertama dari AS yang berkunjung ke China sejak kebijakan zero-Covid diangkat. CEO Apple Tim Cook, Jamie DImon dari JP Morgan, dan Laxman Narasimhan dari Starbucks sudah duluan.
Namun, sambutan Musk disambut jauh lebih meriah secara offline maupun online. Banyak warga China menantikan komentar Musk soal kecerdasan buatan dan mobil listrik.
Bahkan, jamuan makan Musk dengan bos CETL dilaporkan sangat mewah dengan menu spesial. Menu yang disajikan ke Musk disertai ilustrasi dua kuda, yang dalam aksara China juga mewakili nama Musk. Di dalam menu, Tesla digambarkan sebagai kuda hitam yang menonjol dibanding perusahaan otomotif tradisional.
China adalah pasar terbesar Tesla kedua setelah Amerika Serikat. Adapun, pabrik Shanghai adalah pusat produksi paling besar Tesla.
Beberapa hal yang dinantikan investor dari kunjungan Musk adalah kepastian soal rencana peningkatan produksi pabrik di Shanghai menjadi 450.000 unit per tahun dan pembangunan pabrik baterai Megapack.
Selain itu, ada juga isu soal fitur semi-otonom Tesla di China. Fitur serupa kini tersedia di mobil Tesla di pasar lain dengan tambahan harga US$ 15.000 per unit.
Dalam perjalanan udaranya, Musk sempat melempar tweet soal program luar angkasa China yang bertujuan mengirim manusia ke Bulan sebelum 2030.
"Program luar angkasa China jauh lebih maju dari yang disadari kebanyakan orang," kata Musk.
Isu lain terkait Musk dan China adalah soal layanan internet berbasis satelit Starlink, sebuah unit bisnis di bawah SpaceX. China dikabarkan mengawasai gerak gerik Starlink setelah layanan tersebut digunakan dalam perang Rusia-Ukraina.
BUMN China juga mulai meluncurkan satelit orbit rendah serupa Starlink. Menurut Reuters, militer China menempatkan Starlink sebagai teknologi yang berpotensi mengancam keamanan.
[-]
-
Bukan Toyota dan VW, Ini Saingan yang Bikin Elon Musk Waswas(dem)
Sentimen: positif (95.5%)