Pakar Peringatkan AI Bisa Bikin Manusia Punah
Detik.com Jenis Media: Tekno
Sejumlah pakar dan CEO perusahaan kecerdasan buatan (AI) kembali mengeluarkan peringatan terkait ancaman AI terhadap masa depan manusia. Mereka memperingatkan AI berpotensi membuat manusia punah.
Puluhan pakar tersebut mengeluarkan pernyataan singkat yang diunggah di situs Center for AI Safety, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan mengurangi risiko AI.
"Memitigasi risiko kepunahan akibat AI harus menjadi prioritas di samping risiko skala sosial lainnya seperti pandemi dan perang nuklir," tulis pernyataan singkat tersebut, seperti dikutip dari BBC, Rabu (31/5/2023).
Pernyataan ini ditandatangani oleh beberapa tokoh penting di dunia AI seperti CEO OpenAI Sam Altman, CEO DeepMind Google Demis Hassabis, dan CEO Anthropic Dario Amodei.
Geoffrey Hinton dan Yoshua Bengio, dua dari tiga peneliti AI yang menerima Turing Award pada tahun 2018 atas penelitian mereka di bidang AI, juga menandatangani pernyataan tersebut. Keduanya sering disebut sebagai 'godfather AI'.
Namun beberapa pakar lainnya menganggap kekhawatiran ini berlebihan dan kemungkinan AI memusnahkan manusia sebagai sesuatu yang tidak realistis. Menurut sejumlah pakar AI, saat ini ada beberapa masalah yang lebih penting untuk diatasi seperti bias dalam sistem.
"AI saat ini sama sekali tidak cukup mampu untuk mewujudkan risiko ini. Akibatnya, isu ini mengalihkan perhatian dari bahaya AI jangka pendek," kata pakar ilmu komputer dari Princeton University Arvind Narayan.
Walaupun AI saat ini belum memiliki kesadaran seperti manusia, teknologi ini sudah terancam disalahgunakan misalnya lewat video deepfake, disinformasi, dan lain-lain. AI juga mengubah cara menciptakan karya seni dan konten yang berpotensi membuat banyak orang kehilangan pekerjaan.
Ini bukan pertama kalinya pakar AI membuat pernyataan serupa dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya Elon Musk, co-founder Apple Steve Wozniak, dan lebih dari 1.000 tokoh lainnya meminta pengembangan teknologi AI generasi selanjutnya agar dijeda selama enam bulan.
Simak Video "Inovasi AI Generatif Terbaru di Google"
[-]
(vmp/afr)
Sentimen: negatif (99.6%)