Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Tokoh Terkait
Sempat di Kondisi Terendah, Ini Cara Garuda Tetap Bertahan
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia (GIAA), saat ini tengah dalam proses restrukturisasi untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan yang sebelumnya sempat terjerat skandal dan diperparah oleh kondisi pandemi.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2023, Manajemen Garuda Indonesia mengungkapkan bahwa perusahaan sempat berada di posisi terendah semenjak perusahaan didirikan, namun akhirnya mulai menyelesaikan satu per satu permasalahan yang dihadapi.
"2019 perusahaan di titik terendah. Ada kondisi fundamental di mana, penurunan pendapatan kala pandemi tadi bisa diikuti dengan penurunan beban," ujar Dirut GIAA, Irfan Setiaputra, dalam RUPS.
Manajemen menambahkan bahwa perusahaan juga sempat tidak memiliki banyak waktu atau hanya tersisa sembilan bulan untuk memperoleh kata sepakat dengan kreditor.
"Tak dapat dipungkiri proposal [Garuda Indonesia] tidak memenuhi harapan seluruh kreditor, waktu awal klasifikasinya brutal," ungkap Irfan.
Meski demikian Irfan menyebut bahwa proposal tersebut merupakan yang paling rasional dan mencerminkan upaya manajemen untuk menjadikan GIAA menjadi maskapai penerbangan yang lebih sehat setiap jari.
"Akhirnya ada kesepahaman dengan para kreditor, sebagai mana tertuang di final proposal," tambah Irfan.
Sebelumnya pada ujung proses PKPU, Irfan menyebut perusahaan mengalami tekanan sistemik di mana utang perusahaan tembus US$ 10,1 miliar, ekuitas negatif US$ 5,3 miliar dolar dan seluruh armada Garuda Indonesia statusnya grounded dan tidak beroperasi.
Meski demikian, Irfan mengaku dengan sejumlah tantangan tersebut perseroan tetap bertahan.
[-]
-
Masalah Reputasi Nih! Garuda Gugat Perusahaan Ini Rp 10 T(fsd/fsd)
Sentimen: netral (99.1%)