Sentimen
Negatif (99%)
29 Mei 2023 : 20.04
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Moskow, Wina

Tokoh Terkait

Sinyal AS Tak Jadi Bangkrut, Harga Minyak Mentah Lompat!

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

29 Mei 2023 : 20.04
Sinyal AS Tak Jadi Bangkrut, Harga Minyak Mentah Lompat!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kembali naik pada awal perdagangan Senin (29/5/2023) karena Amerika Serikat ( AS) mendekati kesepakatan utang.

Harga minyak mentah WTI menguat hingga 1,10% ke posisi US$73,47 per barel sementara harga minyak mentah Brent juga dibuka menguat hingga 0,92% ke posisi US$77,66 per barel.

-

-

Pada perdagangan Jumat (26/5/2023), minyak WTI ditutup anjlok 1,17% ke posisi US$72,67 per barel sementara minyak Brent juga anjlok 0,90% ke posisi US$76,95 per barel.

Harga minyak naik pada awal perdagangan hari ini kemarin karena pejabat AS tampaknya hampir mencapai kesepakatan plafon utang, dan pasar menimbang pesan yang bertentangan tentang pasokan dari Rusia dan Arab Saudi menjelang pertemuan kebijakan OPEC+ berikutnya.

Namun, pasar tetap berhati-hati karena pembicaraan utang mungkin berlarut-larut dan ada kekhawatiran baru tentang kenaikan suku bunga Federal Reserve bulan depan yang akan mengekang permintaan setelah data belanja konsumen AS yang kuat dan pengumuman inflasi.

Meskipun ada kemungkinan negosiator akan mencapai kesepakatan pada hari Jumat untuk menaikkan plafon utang pemerintah AS sebesar $31,4 triliun, pembicaraan dapat dengan mudah berlanjut hingga akhir pekan, ungkap seorang pejabat administrasi Biden.

Tolok ukur telah menetap lebih dari US$ 2 per barel lebih rendah pada hari Kamis setelah Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengecilkan prospek pengurangan produksi OPEC+ lebih lanjut pada pertemuannya di Wina pada 4 Juni mendatang.

Rusia cenderung membiarkan volume produksi minyak tidak berubah karena Moskow puas dengan harga dan produksi saat ini, tiga narasumber mengatakan kepada Reuters.

Kontras dengan petunjuk sebelumnya tentang kemungkinan pengurangan produksi minyak dari Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman, pemimpin de facto Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memperingatkan penjual jangka pendek untuk "berhati-hati."

"Saya pikir kita semua berjaga-jaga di sini menjelang pertemuan OPEC minggu depan," ucap John Kilduff, partner di Again Capital.

Manajer uang memangkas net long minyak mentah berjangka AS dan posisi opsi dalam sepekan hingga 23 Mei 2023, ucap Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) AS pada Jumat (26/5/2023)

Sementara itu, permintaan bensin di AS diperkirakan akan tetap tinggi dengan adanya grup pengendara AAA yang memperkirakan liburan akhir pekan Memorial Day pada 27-29 Mei akan menjadi hari tersibuk ketiga untuk perjalanan otomotif sejak tahun 2000.

Di sisi pasokan, rig minyak AS turun lima menjadi 570 rig minggu ini, menurut laporan dari perusahaan jasa energi Baker Hughes Co BKR.O. Pada bulan Mei, jumlah minyak turun sebanyak 21 rig, yang merupakan penurunan bulanan terbesar sejak Juni 2020.

Namun, pertumbuhan ekonomi yang melambat dan inflasi yang ketat di Eropa telah membatasi kenaikan harga. Kepala Bank Sentral Belanda Klaas Knot mengatakan Bank Sentral Eropa membutuhkan setidaknya dua kenaikan suku bunga 25 basis poin lagi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[-]

-

Ekonomi China Mulai Membara, Harga Minyak Bisa Ikut Terbakar
(saw/saw)

Sentimen: negatif (99.2%)