Sentimen
Negatif (96%)
28 Mei 2023 : 14.47
Informasi Tambahan

Kasus: kebakaran

Tokoh Terkait

Ilmuwan Sebut 5 Negara Ini Rawan 'Mendidih', RI Termasuk!

28 Mei 2023 : 14.47 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

Ilmuwan Sebut 5 Negara Ini Rawan 'Mendidih', RI Termasuk!

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekelompok ilmuwan mengemukakan pendapatnya berkaitan dengan fenomena pemanasan global yang membuat beberapa negara bisa mencapai kepanasan yang mendidih. Hal ini dirinci dalam penelitian yang diterbitkan dalam Journal Nature Sustainability, Senin (22/5/2023).

Ilmuwan itu memerinci tentang dampak pemanasan global terhadap manusia bila suhu menghangat 2,7 derajat Celcius pada akhir abad ini. Tidak hanya Indonesia, ada juga beberapa negara yang mengalami ancaman bencana dan ekologis serius.

"Jika Bumi menghangat 2,7 derajat Celcius, India, Nigeria, Indonesia, Filipina, dan Pakistan akan menjadi lima negara teratas dengan populasi terbanyak yang terpapar tingkat panas berbahaya," papar temuan studi tersebut dikutip CNN International.

-

-

"Seluruh penduduk beberapa negara, seperti Burkina Faso dan Mali, serta pulau-pulau kecil yang sudah terancam kenaikan permukaan laut, akan menghadapi suhu tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Timothy Lenton, salah satu dari dua penulis utama studi tersebut, mengatakan bahwa kenaikan suhu tersebut dapat membuat sepertiga populasi dunia berada dalam kondisi yang tidak dapat mendukung kehidupan.

Menurutnya, dalam skenario terburuk, jika Bumi menghangat 3,6 atau bahkan 4,4 derajat Celcius pada akhir abad ini, setengah dari populasi dunia akan berada di luar ceruk iklim. Ini merupakan apa yang disebut laporan itu sebagai 'risiko eksistensial'.

"Itu adalah pembentukan kembali yang mendalam dari kelayakhunian permukaan planet dan berpotensi menyebabkan reorganisasi skala besar di mana orang tinggal," kata Lenton, yang juga direktur Institut Sistem Global di Universitas Exeter.

Para ahli telah lama memperingatkan bahwa pemanasan melebihi 1,5 derajat Celcius akan mengakibatkan bencana dan perubahan yang berpotensi tidak dapat diubah. Dengan situasi ini, populasi bumi akan lebih sering terkena bencana seperti kekeringan, badai, kebakaran hutan, dan gelombang panas.

Mereka juga mengatakan masih ada waktu untuk memperlambat laju pemanasan global dengan beralih dari pembakaran minyak, batu bara, dan gas menuju energi bersih. Namun jalan keluar itu sepertinya sudah mulai tertutup.

"Setiap sepersekian derajat akan membuat perbedaan untuk setiap 0,1 derajat Celcius pemanasan di atas level saat ini, sekitar 140 juta orang lagi akan terpapar panas yang berbahaya," tambah Lenton.

Awal bulan ini, Organisasi Meteorologi Dunia mengumumkan bahwa dalam lima tahun ke depan, ada kemungkinan 66% suhu planet akan lebih dari 1,5 derajat Celcius lebih hangat daripada tingkat pra-industri.

"Kita telah terlambat untuk mengatasi perubahan iklim dengan benar sehingga kita sekarang berada pada titik di mana untuk mencapai tingkat perubahan yang kita butuhkan, berarti lima kali percepatan pengurangan emisi gas rumah kaca atau dekarbonisasi karbon. ekonomi global," pungkasnya lagi.


[-]

(pgr/pgr)

Sentimen: negatif (96.9%)