Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Oxford, Oxford University
Kab/Kota: London
Tokoh Terkait
Pedro
Bos ChatGPT Didemo Habis-habisan, Dibilang Penipu Gegara Ini
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - CEO OpenAI, Sam Altman, pekan ini menjadi pembicara di University College London, Inggris. Diketahui, Altman mendadak terkenal setelah layanan yang ia kembangkan, ChatGPT, menghebohkan seluruh dunia.
Namun, di tengah-tengah acara kampus tersebut, Altman kedatangan 'tamu tak diundang'. Sejumlah aktivis melakukan demo di depan University College London.
Mereka menuntut Altman untuk menunda pengembangan Artificial General Intelligence (AGI). Sebagai informasi, AGI adalah teknologi lanjutan dari AI yang tengah viral gegara ChatGPT.
Saat ini, regulasi soal AI saja belum juga rampung. Teknologi tersebut digadang-gadang memilki potensi bahaya bagi umat manusia. Antara lain dapat menghilangkan banyak pekerjaan, hingga mempermudah penyebaran hoaks.
Jika AGI dikembangkan sebelum urusan AI kelar, maka risiko ancamannya akan lebih parah. Sebab, AGI digadang-gadang mampu mengalahkan intelektual manusia. Teknologi lanjutan ini lebih canggih ketimbang AI yang dirancang untuk membantu manusia.
"Altman mempromosikan sebuah sistem dengan tingkat bahaya yang besar. Kita harus menghentikannya," kata seorang aktivis, Gideon Futerman, yang merupakan mahasiswa Oxford University, dikutip dari TheVerge, Kamis (25/5/2023).
"Jika ia membangun sistem AGI, maka dampak bahayanya akan jauh sekali lebih besar ketimbang AI," ia menambahkan.
Kunjungan Altman ke London merupakan rangkaian 'tur dunia' yang dia lakukan untuk mempromosikan ChatGPT dan teknologi AI.
Sejauh ini, ia sudah bertemu dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron, PM Polandia Matuesz Morawiecki, serta PM Spanyol Pedro Sanchez.
Tujuannya satu, yakni meredakan ketakutan dunia soal ChatGPT. Selain itu juga mendiskusikan soal kebijakan pemerintah berbagai negara tentang AI. Sebelumnya, Altman juga dipanggil Senat AS untuk membicarakan regulasi teknologi masa depan tersebut.
Saat berbicara di depan mahasiswa London, Altman mengatakan bahwa memang ada potensi risiko dari pengembangan AI. Namun, teknologi itu mendatangkan lebih banyak manfaat ketimbang mudarat.
"Jika kita mau membangun teknologi superintelligence (AGI), memang harus ada aturan yang benar-benar jelas. Saya mau kita semua memperlakukan teknologi ini sama seriusnya dengan pengembangan nuklir," ia menuturkan.
Menurut Managing Director AI Now Institute, Sarah Myres West, Altman adalah seorang pembohong. Ia mengatakan intensi Altman untuk membuat regulasi bagi AGI adalah retorika penipuan semata.
"Orang-orang seperti Altman bertanggung jawab penuh atas apa yang akan terjadi di masa depan manusia," kata dia.
Lebih lanjut, West mengatakan Altman seharusnya fokus untuk menyelesaikan masalah AI yang saat ini masih berlangsung. Tak perlu bicara soal AGI dan kepeduliannya terhadap teknologi tersebut.
[-]
-
Orang Ini Bikin Google Gemeteran! Kok Bisa?(fab/fab)
Sentimen: negatif (99.8%)