Baru IPO, NAYZ Bagi Dividen Rp 2,27 Miliar
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen makanan bayi, PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 63,07% dari saldo laba perseroan yang sebesar Rp 2,27 miliar. Hal tersebut telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Direktur Utama NAYZ Lutfiel Hakim mengatakan, komitmen pembagian dividen dari laba bersih merupakan komitmen awal perusahaan ketika melangsungkan IPO, dengan mempertimbangkan bahwa perseroan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan.
"Pembagian dividen ini selalu memperhitungkan faktor pendapatan, keadaan operasional dan keuangan, kondisi likuiditas, rencana belanja modal, peluang akuisisi, prospek bisnis masa depan, dan faktor lain yang dianggap relevan. Ini wujud komitmen kami sebagai perusahaan publik," ujarnya secara virtual, Senin (22/5).
Sementara itu, NAYZ mengantongi laba bersih sebesar Rp 2,27 miliar sepanjang 2022, tumbuh 152% secara tahunan (yoy). Capaian tersebut didorong oleh pendapatan yang juga tumbuh hingga 69% yoy menjadi Rp 42,24 miliar dari tahun sebelumnya Rp 25,04 miliar.
Lutfiel mengatakan pendapatan perusahaan tumbuh karena peningkatan penjualan dari jaringan kemitraan sebesar 33% dan jaringan distributor sebesar 3.764%.
Selain dibagikan dalam bentuk dividen, sebagian dari laba bersih tahun 2022 sudah dialokasikan juga ke dana cadangan untuk memperkuat struktur modal perusahaan demi ekspansi bisnis pada tahun mendatang.
Lutfiel mengatakan pada tahun ini perseroan akan lebih efisien dan akan bekerjasama dengan beberapa pihak demi mencapai target. Perseroan akan menambah kapasitas 3.000 reseller dengan cara kemitraan, termasuk pemerintah dan pihak swasta.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan NAYZ Mohamad Zulkarnain mengklaim, secara fundamental, perseroan memiliki neraca yang solid di mana aset naik menjadi Rp 38,77 miliar dari Desember 2021 senilai Rp 29,31 miliar.
"Kewajiban senilai Rp 14,21 miliar, sementara ekuitas Rp 24,56 miliar sehingga secara rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) masih di level yang terkendali yakni 0,58 kali," kata Mohamad.
Sebagai informasi, pada 6 Februari 2023, saham perseroan resmi listing atau tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham NAYZ. Dalam IPO, perseroan melepas 510 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor. Nilai nominal saham yakni Rp 10 dan harga yang ditawarkan kepada publik yakni Rp100 per saham.
[-]
-
Video: Gara-Gara Elon Musk, Saham Tesla Ambruk 12%(mkh/mkh)
Sentimen: positif (98.4%)