Sentimen
Positif (79%)
20 Mei 2023 : 23.13
Informasi Tambahan

Institusi: UNHAN

Partai Terkait

Guru Besar Unhan Puji Buku Geopolitik Soekarno Karya Hasto Kristiyanto

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Regional

20 Mei 2023 : 23.13
Guru Besar Unhan Puji Buku Geopolitik Soekarno Karya Hasto Kristiyanto

Liputan6.com, Jakarta - Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan) Purnomo Yusgiantoro memuji Buku Geopolitik Soekarno Karya Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. Dia menilai buku tersebut bisa menjadi referensi dalam sejumlah hal.

Hal ini disampaikan Purnomo saat membedah bedah buku Hasto berjudul Progressive Geopolitical Coexistence yang merupakan disertasinya berjudul 'Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara' di Gedung Lemhannas, Sabtu (20/5/2023).

"Saya berharap buku ini dapat digunakan sebagai referensi apakah itu tatanan strategis, taktis, operasional. Buku ini benar-benar sangat bermanfaat," ujar Purnomo.

Menurut dia, Hasto merupakan seorang praktisi yang menekuni benar ajaran Bung Karno ini. Purnomo menyebut Hasto melihat ajaran Bung Karno dari dua perspektif.

"Hasto melihat perspektif ajaran Bung Karno ini dari dua perspektif: eksternal (tata pergaulan internasional) dan internal yang terkait dengan falsafah bangsa ini dan trilogi pembangunan maka itulah disebut coexistence, hal yang sifatnya seimbang," jelasnya.

Purnomo mengatakan, dalam tata pergaulan internasional, Bung Karno menginginkan kesejajaran antara negara maju dan negara berkembang demikian juga yang ada di dalam negeri. Saat ini, geopolitik Soekarno ini sudah menjadi geopolitik Indonesia dan itulah wawasan nusantara.

"Cara pandang kita untuk melihat diri kita sendiri dan melihat lingkungan kita dalam tata pergaulan internasional yaitu coexistence. Itulah wawasan Nusantara dan geopolitik Indonesia yang diajarkan di Lemhannas," tutur Purnomo.

Mantan Menteri ESDM ini juga mengatakan, dalam penelitiannya, Hasto menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang luar biasa. Data yang dipakai hampir ribuan.

"Dalam penelitiannya ditemukan variabel dan indikator yang terkait dengan aspek kehidupan nasional. Dan itulah yang sekarang ini disebut dengan geostrategi Indonesia, yang tidak lain adalah ketahanan nasional. Itu yang diajarkan di Lemhannas," pungkas dia.

 

Sentimen: positif (79.5%)