Sentimen
Positif (96%)
20 Mei 2023 : 12.09
Informasi Tambahan

Kab/Kota: New York

Partai Terkait

Bangkit sih, Tapi Harga Emas Sepekan Masih 'Berdarah-darah'

20 Mei 2023 : 12.09 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Bangkit sih, Tapi Harga Emas Sepekan Masih 'Berdarah-darah'

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia akhirnya berhasil bangkit setelah selama beberapa hari terakhir terkoreksi karena makin membaiknya sentimen pasar global. Namun dalam sepekan harga emas dunia masih ambruk.

Pada perdagangan Jumat (19/5/2023) kemarin, atau perdagangan akhir pekan ini, harga emas di pasar spot ditutup melesat 0,94% di posisi US$ 1.958,06 per troy ons.

Meski berhasil rebound, tetapi dalam sepekan terakhir harga emas dunia masih anjlok 1,72%.

-

-

Penguatan kemarin sekaligus mengakhiri penderitaan sang logam mulia selama beberapa hari terakhir. Diketahui sebelum perdagangan akhir pekan ini, emas sudah terpuruk selama tiga hari perdagangan terakhir dengan pelemahan mencapai 3,1%.

"Emas naik lebih banyak karena Yellen daripada Powell yang berhati-hati yang masih menunjukkan pertemuan Juni akan 'dilewati' kecuali data selama beberapa pekan ke depan sangat merepotkan," kata Tai Wong, trader komoditas logam independen yang berbasis di New York, dikutip dari Reuters.

Pasar emas berhasil pulih setelah Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell mengatakan suku bunga mungkin tidak perlu naik sebanyak sebelumnya karena kondisi kredit yang lebih ketat setelah gejolak sektor perbankan.

"Alat stabilitas keuangan membantu menenangkan kondisi di sektor perbankan. Perkembangan di sana, di sisi lain berkontribusi terhadap kondisi kredit yang lebih ketat dan cenderung membebani pertumbuhan ekonomi, perekrutan tenaga kerja, dan inflasi," kata Powell di Thomas Laubach Research Conference Jumat, dikutip dari Kitco.

Namun, Powell mengatakan masih belum jelas apakah suku bunga perlu dinaikkan lebih lanjut, karena pejabat The Fed masih menyeimbangkan ketidakpastian tentang dampak kenaikan biaya pinjaman di masa lalu.

Meski begitu, hal ini menjadi tanda The Fed dapat bersikap lebih lunak pada pertemuan Juni mendatang.

Setelah komentar Powell, ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga pada bulan Juni turun dari hampir 50% menjadi 20%, menurut perangkat CME FedWatch Tool.

Emas berada di jalur terburuk sejak Februari sepanjang pekan ini setelah serangkaian data ekonomi yang masih cukup kuat.

"Ini adalah pekan di mana emas benar-benar hancur karena ada aliran yang stabil dari optimisme plafon utang dan beberapa tekanan sikap hawkish yang masih melekat di The Fed," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, dikutip dari Reuters.

Sementara itu, anggota DPR AS dari Partai Republik dan pemerintahan Demokrat Presiden Joe Biden menghentikan pembicaraan untuk menaikkan plafon utang.

CNBC INDONESIA RESEARCH


[-]

-

Investor 'Panas Dingin' Tunggu The Fed, Harga Emas Stagnan
(chd/chd)

Sentimen: positif (96.8%)