Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Tokoh Terkait
Agung Pribadi
Harga Batu Bara Mulai Turun, Begini Ramalan Bos Indika
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - President Director PT Indika Energy Tbk, Arsjad Rasjid memproyeksikan harga batu bara di tahun ini tidak akan turun drastis. Pasalnya, konflik Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan membuat ketidakpastian terhadap supply chain global semakin besar.
Arsjad menyadari demand batu bara global saat ini mulai berangsur-angsur turun karena adanya penyesuaian pasar terhadap perang yang masih terjadi. Namun demikian, tidak ada yang dapat memprediksi kapan perang dapat berakhir.
"Kalau bicara demand, permintaan tinggi. Konflik Rusia terus terjadi cuma mungkin tadi pasar sudah mulai rileks tapi gak ini banget. Jadi memang is all about market tapi balik lagi demand ke depan cukup ini kalau kita lihat perang Rusia dan Ukraina ini kan terus masih lama," kata dia kepada CNBC Indonesia dalam Closing Bell, dikutip Rabu (17/5/2023).
Di sisi lain, harga batu bara saat ini berkisar di level US$ 160-200 per ton. Sementara menurut Arsjad kalau berbicara mengenai harga batu bara, secara historisnya itu tidak pernah menyentuh angka US$ 110 per ton.
"Nah jadi kalau bicara tadi kaget juga dengan harga tinggi tapi kelihatannya harga gak akan turun drastis. Karena walaupun perang Ukraina dan Rusia masih berlanjut market itu tidak pernah bisa memprediksi," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk bulan Mei yang tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 84.K/MB.01/MEM.B/2023 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan untuk Bulan Mei Tahun 2023.
Dalam regulasi tersebut, HBA dalam kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal/kg GAR, Total Moisture 12,58%, total sulphur 0,71%, dan Ash 7,58% ditetapkan pada angka US$ 206,16 per ton. Angka ini mengalami penurunan dari yang sebelumnya pada April US$ 265,26 per ton.
"Harga ini digunakan sebagai HBA acuan selama bulan Mei ini dalam penentuan tarif royalti dan pada perhitungan Harga Patokan Batubara (HPB) kalori >6000," ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, dalam website Kementerian ESDM, dikutip Selasa (16/5/2023).
HBA kalori tinggi ini, sambung Agung, diperuntukkan untuk penyediaan listrik untuk kepentingan umum, pemenuhan kebutuhan bahan baku/bahan bakar industri dalam negeri selain industri pengolahan dan/atau pemurnian mineral logam mengacu pada spesifikasi batubara ini.
Selanjutnya, HBA dalam kesetaraan nilai kalor 5.200 kcal/kg GAR, Total Moisture 23,12% Total Sulphur 0,69%, dan Ash 6%. Penetapan yang dikategorikan HBA I digunakan sebagai HBA acuan pada perhitungan HPB kalori 5.200-6.000. "HBA I ditetapkan di level US$ 119,64 per ton," ujar Agung.
[-]
-
Ambruk 7%, Harga Batu Bara ke Level Terendah 2 Bulan(pgr/pgr)
Sentimen: positif (57.1%)