Sentimen
Negatif (88%)
16 Mei 2023 : 21.01
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Yamaha

Motor Listrik Dijual Tanpa Baterai Biar Murah, Ideal Enggak Sih?

17 Mei 2023 : 04.01 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: Otomotif

Motor Listrik Dijual Tanpa Baterai Biar Murah, Ideal Enggak Sih?
Jakarta -

Muncul wacana motor listrik dijual tanpa baterai agar harganya menjadi lebih murah. Rencana tersebut sempat disampaikan Staf Ahli Utama Menteri Perhubungan (Menhub) Bidang Transportasi Darat dan Konektivitas, Budi Setiyadi dan disetujui Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.

Saat ini, 40 persen biaya motor listrik berada di komponen baterai. Sehingga, jika kendaraan nonemisi tersebut dijual 'kosongan' tanpa baterai, harganya menjadi lebih murah.

Budi Setiyadi dan Moeldoko sependapat soal penerapan sistem swap battery yang dianggap lebih ideal. Sehingga, konsumen hanya tinggal menyewa tanpa perlu memilikinya secara penuh. Sistem tersebut saat ini sudah diterapkan sejumlah produsen motor listrik lokal di Indonesia.

-

-

Motor listrik dijual tanpa baterai. Foto: Tangkas Motor Listrik

Juru Bicara (Jubir), Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia atau Aismoli, Peter Kho membenarkan, baterai merupakan komponen termahal di motor listrik. Menurutnya, tanpa keberadaan baterai, motor listrik di Indonesia bisa dijual hampir separuh harga.

Dia mengklaim, pihaknya telah bertemu pemerintah untuk membahas kemungkinan pabrikan menjual motor listrik tanpa komponen baterai.

"Betul (40 persen beban biaya motor listrik ada di baterai). Kita sudah membahas itu dengan menggelar rapat bersama Kemenperin," ujar Peter Kho saat menjawab pertanyaan detikOto di bilangan Jakarta Timur, belum lama ini.

Baterai Motor Listrik Foto: Septian Farhan Nurhuda

Meski demikian, wacana tersebut bukannya tanpa tantangan. Sebab, dengan sistem sewa baterai, seluruh motor listrik di Indonesia harus menggunakan baterai yang sama. Risikonya bisa menghambat pengembangan teknologi baterai di Tanah Air.

"Tapi tantangannya begini, baterai itu kan teknologinya cepat. Jadi kalau mau kita seragamin dimensinya, ini kan pakai lithium, nanti kalau ada sodium ion yang materialnya beda, ya ukurannya beda lagi. Jadi kalau dikunci di situ, produk Indonesia jadi nggak hi-tech," tuturnya.

"Jadi (keputusan akhirnya), kita bebasin aja sekarang, nanti siapa yang paling ideal, dia yang survive atau bertahan," kata dia menambahkan.

Simak Video "Tetap Gagah! Wujud Yamaha XSR 155 yang 'Disetrum' Jadi Motor Listrik "
[-]
(sfn/rgr)

Sentimen: negatif (88.9%)