Terungkap, Alasan Kejayaan BlackBerry Tumbang Seketika!
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Mengikuti jejak Mark Zuckerberg dan Steve Jobs, satu film lagi baru diluncurkan dan terinspirasi dari dunia teknologi. Film berjudul 'BlackBerry', menceritakan soal awal mula kehadiran perangkat yang disebut 'milik sejuta umat tersebut'.
Blackberry bercerita soal tiga pendiri 'In Motion' yang menciptakan dan memproduksi Blackberry. Masing-masing adalah Mike Lazaridis, Doug Fregin, dan Jim Balsillie. Ketiga karakter tersebut dimainkan oleh Jay Baruchel, Matt Johnson, dan Glen Howerton.
Melansir Mashable, Senin (15/5/2023), BlackBerry menceritakan awal mula ide yang menyatukan ponsel dan email dalam satu perangkat. Dari sana mulailah perangkat yang membuat industri baru dan memetakan kesuksesan bagi ketiganya.
Selain menceritakan awal mula yang sulit dan akhirnya mendulang sukses, BlackBerry juga menjabarkan strategi perusahaan bertahan di puncak saat merek HP lain mulai berdatangan.
Matt Johnson selaku sutradara film juga menjelaskan mengapa tertarik membuat film BlackBerry. Menurutnya, ini adalah kesempatan untuk menceritakan produk yang begitu universal dan juga jadi caranya membuat film yang menarik dilihat khalayak.
"Dan karena tidak ada yang tahu apa-apa mengenai BlackBerry, tidak ada yang tahu siapa Jim Balsillie dan Mike Lazaridis. Jadi ini kesempatan bagus bagi saya untuk menceritakannya dengan gaya saya," kata dia kepada The Verge.
Johnson juga menjawab pertanyaan soal mengapa BlackBerry tak bisa bertahan. Meski HP tersebut dibuat untuk memecahkan masalah, namun pada akhirnya tidak memiliki visi dan masa depan.
"Produk itu tidak menampilkan visi budaya dan masa depan dan bagaimana manusia akan berhubungan satu sama lain seperti yang dilakukan iPhone," jelasnya.
Dia melanjutkan "iPhone merupakan produk dengan visi luar biasa dan mampu mengubah cara hidup agar produk ini terintegrasi dengan Anda".
Film ini telah melakukan World Premier di ajang SXSW 2023 lalu. Blackberry diluncurkan ke publik mulai 12 Mei 2023.
[-]
(npb)
Sentimen: positif (44.4%)