Sentimen
Positif (91%)
15 Mei 2023 : 22.25
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Aceh Barat

Tokoh Terkait

BRIN berhasil perpanjang usia simpan madu jadi 419 hari

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Nasional

15 Mei 2023 : 22.25
BRIN berhasil perpanjang usia simpan madu jadi 419 hari

Ilustrasi. Warga melakukan pengasapan sarang lebah liar saat mencari madu di kawasan hutan kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Senin (1/5/2023). Madu liar atau madu hutan merupakan jenis madu yang dihasilkan dari lebah madu raksasa (Apis dorsata) dan madu ini dapat dijual dengan harga Rp250 ribu sampai Rp350 per botol ukuran 600 ml. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Elshinta.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengembangkan riset terkait aplikasi evaporasi dan radiasi untuk membantu memperpanjang umur simpan madu yang semula hanya 180 hari menjadi 419 hari.

Peneliti dari Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN Teguh Wahyono mengatakan implementasi teknologi itu tidak mempengaruhi kualitas dan sifat anti bakteri madu.

"Selain itu, ternyata kandungan antioksidan produk madu dapat meningkat dengan treatment kami," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Teguh menjelaskan bahwa kajian tim risetnya adalah untuk memperpanjang umur simpan produk turunan madu berupa pangan fungsional berbasis madu hutan dan bahan-bahan herbal terpilih.

Produk madu tersebut merupakan karya anak bangsa yang bernaung dalam UMKM Imago Randau Harmoni.

BRIN melakukan pengolahan terhadap produk madu tersebut berupa perlakuan evaporasi dan iradiasi pada dosis tertentu. Hasilnya adalah terjadi penurunan kelembaban dan keasaman produk.

Menurut Teguh, nilai kelembaban dan keasaman yang menurun akan menurunkan kesempatan mikroba untuk berkembang dalam medium produk.

"Hal tersebut akan meningkatkan umur simpannya. Menariknya, perlakuan evaporasi dan iradiasi tidak banyak merubah warna dan struktur pada produk, sehingga tidak mempengaruhi penerimaan konsumen," jelasnya.

Saat ini riset tentang peningkatan umur simpan madu itu sedang dalam tahap pendaftaran paten dan tahap review pada jurnal global bereputasi tinggi.

Teguh mengungkapkan bahwa aplikasi teknologi itu memerlukan fasilitas pendukung untuk mendampingi produk-produk UMKM yang berpotensi untuk ekspor ke luar negeri.

Melalui riset itu, dia meraih penghargaan sebagai satu dari 12 Peneliti BRIN Berprestasi Tahun 2023.

Dia berharap semoga berbagai riset yang dia lakukan bisa lebih berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat, baik itu masyarakat awam maupun masyarakat ilmiah, sekaligus memberi solusi bagi permasalahan terkait pangan di masyarakat.

Sentimen: positif (91.4%)