Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ikut bersuara mengenai wacana pembangunan LRT di Bali. Wacana ini mengemuka usai Gubernur Bali Wayan Koster bertemu dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins di Gedung Jayasabha, Denpasar, pada Kamis (11/5) lalu.

Sandiaga mengatakan, pembangunan LRT di Bali sangat strategis dan layak masuk dalam proyek strategis nasional (PSN). Menurutnya, LRT akan menyelesaikan persoalan transportasi di Pulau Dewata tersebut.

"Ini menurut saya sangat strategis ya, dan layak masuk ke PSN. Karena proyek LRT Bali ini akan menuntaskan secara sistematis permasalahan transportasi di destinasi unggulan Indonesia yaitu Bali," katanya usai acara Fun Walk Sewindu PSN, di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta, Minggu (14/5/2023).

-

-

Apalagi, dia mengatakan, Bali sendiri sering macet, terutama ketika ada event hingga liburan. "Karena kita lihat Bali ini kan dari waktu ke waktu setiap ada event, setiap ada kegiatan akhir tahun, maupun liburan selalu macet," tambahnya.

Menurut Sandi, LRT akan mendorong terintegrasinya sistem transportasi. Sebagai salah satu satu wilayah penghasil devisa, Sandi menuturkan, pembangunan LRT Bali perlu mendapat perhatian pemerintah.

"Nah LRT ini akan menghubungkan pusat-pusat mobilitas di Pulau Bali akan sangat mendorong terintegrasinya sistem transportasi, dan sudah selayaknya, karena jumlah devisa yang dihasilkan Bali ini sangat tinggi, ini mendapat perhatian secara komprehensif dari pemerintah seperti yang kita lakukan di MRT di Jakarta," jelasnya.

Dia menambahkan, pembangunan LRT di Bali sangat mendesak. Oleh karena itu, pihaknya akan mendorong pembangunan moda transportasi tersebut.

"Sangat mendesak dan harus betul-betul diseriusi pemerintah pusat, dan saya akan mendorong ke Pak Menko (Airlangga Hartarto) tadi sudah ada pembicaraan bahwa LRT Bali ini dan beberapa ekspansi dari proyek-proyek transportasi harus menjadi perhatian khusus dari pemerintah," terangnya.

Soal aspek keekonomian, Sandiaga menilai, proyek transportasi dengan pendekatan kemitraan pemerintah dan badan usaha sangat layak dan tingkat pengembalian investasi atau internal rate of return (IRR) mencapai belasan persen.

"Saya ini pengalaman ngitung aspek keekonomian bahwa proyek transportasi dengan pendekatan kemitraan pemerintah dan badan usaha ini sangat layak dari segi internal rate of return yang rata-rata mencapai belasan persen," kata Sandi.

Dia juga menyampaikan, proyek infrastruktur menghasilkan kestabilan pendapatan karena lalu lintas (traffic) nya sudah ada. Tak cuma itu, proyek transportasi juga menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja.

"Jadi bukan hanya IRR saja, bukan saja dilihat dari keuntungan saja, tapi secara dampak nilai tambah ekonominya dari proyek transportasi dan terpenting menciptakan lapangan kerja," terang Sandi.

Menurutnya, proyek tersebut akan mendorong transisi lapangan kerja di Bali yang selama ini hanya mengandalkan pariwisata menjadi transportasi dan sektor-sektor lain penunjang kegiatan masyarakat Bali.

"Sehingga target Bali untuk bertransisi dari hanya mengandalkan pariwisata lapangan kerjanya akan bergeser ke transportasi, maupun sektor-sektor lain penunjang dari kegiatan masyarakat yang ada di Bali," katanya.

Simak Video "Kejar Beroperasi Juli 2023, LRT Jabodebek Hampir Rampung"
[-]
(acd/zlf)